Currently browsing tag

panggilan

IBADAH SEBAGAI TANDA PANGGILAN ALLAH

Bacaan : Keluaran 3 : 1-15 | Masmur 105 : 1-6, 23-26, 45b | Roma 12 : 9-21 | Matius 16 : 1-28 Bapak, ibu, dan saudara dikasihi Tuhan, dalam beberapa bacaan leksionari minggu ini semuanya menegaskan tentang panggilan Allah kepada manusia untuk ikut bersama-sama dengan Allah mewujudkan karya-karyaNya. Tuhan …

Siap Dipanggil Untuk Berkarya

Bacaan : Lukas 5: 1-11; 1 Kor. 15: 1-11  Kehidupan orang beriman sering dikaitkan dengan kegiatan pergi ke gereja setiap hari minggu, …

Bacaan : Yesaya 6:1-8  ;  Mazmur 29  ;  Roma 8:12-17  ;  Yohanes 3:1-17

Dari buku ‘Masa Pentakosta 2018’, diungkapkan bahwa akhir-akhir ini gereja nampak kehilangan hakekat kehadirannya, yaitu menjadi pewarta kasih Allah. Hal ini dikarenakan gereja terlalu sibuk dengan dirinya sendiri (eksklusif).

Berdasarkan bacaan dimaksud, kita dapat menangkap beberapa hal yang berkaitan dengan tugas panggilan :

  1. Dari Mazmur 29

Bahwa Tuhan dengan segala kebesaranNya akan memberi kekuatan kepada umatNya

 

  1. Dari Roma 8 : 12-17

Bahwa orang percaya telah menerima roh yang menjadikannya sebagai anak Allah, bukan roh perbudakan yang membuatnya menjadi penakut.

 

  1. Dari Yohanes 3 : 1-7

Bahwa setiap orang percaya akan mendapatkan kehidupan kekal.

 

  1. Dari Yesaya 6 : 1-8

Bahwa berdasarkan pemahaman akan firman Tuhan (antara lain no. 1, 2,  dan 3 di atas) dengan tegas Yesaya menjawab panggilan Tuhan, “Ini aku, utuslah aku”.

 

Kiranya sedikit renungan ini, kita khususnya sebagai suatu gereja (lembaga) dapat merenungkan kembali apakah kita selama ini sudah sesuai dengan tugas panggilan gereja di dunia.

Panggilan Untuk Membebaskan Sesama

Bacaan : Yesaya 6:1-8  ;  Mazmur 29  ;  Roma 8:12-17  ;  Yohanes 3:1-17 Dari buku ‘Masa Pentakosta 2018’, diungkapkan bahwa akhir-akhir ini …

Nyatakan Panggilan Hidupmu

Bacaan : Lukas 13 : 10-17 Perikop firman Tuhan Lukas 13:10-17, menceritakan bahwa kepala rumah ibadah gusar ketika ada seorang perempuan yang …

Lukas 3 : 1-6

 

Dalam perjanjian lama para nabi mengajak umat Israel supaya bertobat, artinya berbalik dari penyelewengan dan dosa lalu kembali kepada Allah serta berjalan hidup sesuai dengan hukum Allah.

Dalam Perjanjian Baru bertobat berkaitan dengan kesesatan dosa dan kejahatan (Lukas 15: 7,24,47, Kis Pr Rsl 3: 19, 5:31, 8:22) dan kembalinya manusia kepada Allah sejati (Kis Pr Rsl 14:15).

Pemberitaan Injil Lukas 3:3 “maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan bertobatlah dan berikan dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”.

Berbeda dengan para nabi dahulu yang mengajak orang kembali ke hukum Taurat (bdk Lukas 3:8, 10:14). Alasan untuk bertobat ialah penghakiman Allah yang sudah dekat (Lukas 3:7-9). Karena bertobat orang diampuni dosa-dosanya, sehingga dalam penghakiman kelak terluput dari murka Allah dan menjadi selamat. Pengampunan dari Tuhan disambut dengan pertobatan oleh manusia. Tobat (dalam bahasa Yunani metanoia) yang artinya adalah pembaharuan hati. Hal ini dapat dijelaskan dalam perumpamaan tentang orang yang berhutang (Lukas 7:41-43). Kedua orang berhutang tersebut melambangkan orang berdosa, dengan begitu saja hutangnya dihapus oleh tuannya (Allah) lalu mereka masing-masing menyambutnya dengan pembaharuan hati. Dengan perkataan lain pertobatan merupakan suatu tanggapan atas kebaikan hati Allah yang dialami orang berdosa. Manusia berdosa, hanya melalui pertobatan dapat menyiapkan dengan baik ke jalan yang diperkenan di hadapan Tuhan.

Pertobatan digambarkan sebagai meluruskan jalan; dari hati manusia yang tidak baik, penuh dosa, kejahatan dan sesat berbalik di jalan yang lurus/rata menjadi hati yang lurus sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua.

Hati yang lurus yang telah mengalami pembaharuan, berjalan dengan Tuhan akan nampak dalam perbuatan kita sehari-hari sehingga akan berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengabarkan karya penyelamatan kapanpun dan dimanapun berada.

Panggilan pertobatan itu dimulai pada waktu tertentu dalam hidup seseorang yang yang menyebabkan terjadinya perubahan total, memutuskan hubungan masa lalu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan selanjutnya hidup tidak lagi berpusat pada dirinya melainkan kepada Yesus Kristus Allah Penyelamat.

Bapak/ibu/saudara mari kita tetap dalam kehidupan penuh pertobatan karena sepanjang hidup kita masih tidak selalu lurus dan benar, dengan pertobatan kita diingatkan untuk mawas diri serta menyesal mohon pengampunan sehingga tetap berada didalam jalan keselamatan.

Tuhan memberkati.

Panggilan Pertobatan

Lukas 3 : 1-6   Dalam perjanjian lama para nabi mengajak umat Israel supaya bertobat, artinya berbalik dari penyelewengan dan dosa lalu …