Sejarah GKJ WKM

Mandiri dan berkembang, itulah semangat yang terus dimiliki oleh Gereja Kristen Jawa yang memulai keberadaannya dalam ikatan kebersamaan gereja-gereja sebagai Sinode GKJ pada 17 Februari 1931. Melewati berbagai masa sejak pendudukan Belanda, Jepang, hingga masa setelah kemerdekaan Republik Indonesia, GKJ bertahan terus melangkah maju melewati berbagai tantangan dan dinamika zaman.

Klasis Semarang telah ada sejak 1947. Desember 1977 GKJ Wisma Panunggal Mrican menjadi gereja dewasa pembiakan dari GKJ Semarang Timur. Sejak tahun 1971 ada pergumulan dan wacana pembiakan Klasis Semarang namun baru dapat diwujudkan secara definitif pada tahun 1978. Pada tahun 1978 tersebut melalui Sidang Klasis Semarang maka disetujui pembiakan Klasis Semarang menjadi Klasis Semarang Barat, Klasis Semarang Timur, dan Klasis Salatiga. Klasis Semarang Timur terdiri dari GKJ Semarang Timur, GKJ Wisma Panunggal Mrican (WPM), GKJ Kudus, GKJ Ungaran, dan GKJ Demak.

Mengemban amanat Tuhan Yesus dalam Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu”, maka GKJ Wisma Panunggal Mrican terpanggil untuk melaksanakan tugas panggilan tersebut dengan mengembangkan wilayah pelayanannya. Berkaitan dengan arah pengembangan kota Semarang ke arah Timur, yang dibarengi dengan dibangunnya perumahan-perumahan di daerah Kinijaya, Salak Utama, Ketileng Indah, Sinar Waluyo, Klipang dan sekitarnya, maka sejak tahun 1984 dibukalah pos pelayanan untuk daerah tersebut, yang diawali pelayanan Sekolah Minggu di wilayah Intan.

Sehubungan dengan pengembangan wilayah tersebut maka perlu dipaparkan di sini sejarah perkembangan GKJ Wisma Kasih Mangunharjo sebagai berikut:

  1. ADANYA KELOMPOK PERSEKUTUAN DOA

Dengan dibangunnya perumahan-perumahan di daerah pengembangan, maka terdapat pula orang-orang Kristen yang tinggal di daerah tersebut, baik yang dari GKJ ataupun yang bukan GKJ.

Pada tahun 1982 ada + 5 kk (di Kini Jaya), 2 kk di Salak Utama. Pada awalnya warga-warga tersebut mengadakan persekutuan doa / pemahaman Alkitab secara oikoumene. Baru pada tahun 1984 di wilayah ini (Kini Jaya, Ketileng, Sinar Waluyo) terbentuk PA/PD khusus warga GKJ, menyusul tahun 1985 di Perum Salak Utama dan sekitarnya. Pengembangan ke arah timur ini diberi nama Blok G. G.1 untuk wilayah Salak dan sekitarnya, G.2 untuk wilayah Kini Jaya, Ketileng, Sinar Waluyo, G.3 untuk wilayah Klipang baru terbentuk PA/PD sekitar tahun 1993.

  1. PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

Sehubungan dengan pengembangan GKJ Wisma Panunggal Mrican ke arah timur, setelah adanya kelompok PA/PD warga di daerah pengembangan tersebut, dirasa perlu adanya tempat ibadah untuk daerah pengembangan.

Berkenaan dengan itu dibentuklah Panitia Pembangunan pada tahun 1987. Setelah mengalami proses dan pergumulan, baik dalam pengadaan tanah maupun restrukturisasi kepanitiaan maka diperoleh tanah seluas 15.000 m2 di daerah antara Perum Rumpun Diponegoro dan Perum Wanamukti. Tanah tersebut kini telah dikapling-kapling dan dijual kepada warga, dan tanah yang digunakan untuk gereja seluas 1.400 m2.

Di atas tanah seluas tersebut kini telah dibangun gedung gereja berbentuk JOGLO, yang proses pembangunannya mengalami berbagai macam tantangan. Baik yang menyangkut finansial maupun berkaitan dengan lingkungan.

Pada tanggal 27 Agustus 1995 akan dilaksanakan peletakan batu pertama namun gagal, karena adanya keberatan dari kelompok dalam lingkungan. Kemudian setelah diadakannya pendekatan dengan masyarakat dan Muspika maka pada awal bulan Agustus 1997 pembangunan Gereja Wilayah Timur baru dapat dimulai meski demikian proses pembangunan juga masih tersendat-sendat, karena keterbatasan dana yang ada dan kurangnya dukungan warga secara maksimal.

Namun demikian Tuhan yang Maha kaya dan Maha kasih telah mendengar doa umatNya. Ditengah keterbatasan dan ketidakmampuan umatNya, keluarga Bp. Agus Prodjosasmito di Jakarta memberikan bantuan sumbangan dana sebesar Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) yang telah diterima oleh Panitia pada bulan Maret 2002. Dengan dana tersebut maka pembangunan kembali dilanjutkan dan dapat diselesaikan pembangunan gedung tersebut, dan diresmikan pada tanggal 30 Agustus tahun 2003.

  1. PERIBADATAN

Sehubungan bertambahnya (semakin banyaknya) warga GKJ Wisma Panunggal Mrican yang tinggal di daerah pengembangan Wilayah Timur, yang untuk beribadah ke Gereja Induk mencapai jarak antara 5-10 km, maka warga Wilayah Timur memandang perlu untuk menyelenggarakan ibadah sendiri.

Berkenaan dengan itu maka dimulailah penyelenggarakan ibadah sendiri yang diawali pada bulan April 1992. Untuk sementara waktu ibadah diselenggarakan setiap bulan sekali pada minggu ke-2 pukul 16.30 meminjam tempat Gereja Isa Almasih Pos Mangunharjo.

Pada bulan Februari 2000 kebaktian di Wilayah Timur terpaksa harus dipindahkan ke Gereja Induk karena saat akan kebaktian, tempat tersebut dipakai kegiatan oleh pemiliknya. Dengan peristiwa tersebut maka timbullah pemikiran untuk mengadakan ibadah di calon gedung  Gereja Wilayah Timur yang saat itu pembangunannya baru mencapai 50 %. Hal ini dilakukan sekaligus mendorong warga memiliki perhatian untuk memikirkan dan terlibat dalam menyelesaikan pembangunan.

Berkenaan dengan itu maka mulai tanggal 12 Maret 2000 kebaktian satu bulan sekali pada Minggu ke-2 dilaksanakan di calon tempat ibadah Wilayah Timur. Selanjutnya untuk lebih memacu warga Wilayah Timur memperhatikan penyelesaian pembangunan dan sekaligus meningkatkan kebersamaan dan persekutuan di Wilayah Timur maka ibadah di Wilayah Timur perlu diadakan setiap minggu secara rutin.

Oleh karenanya mulai bulan Juli 2000 ibadah di Wilayah Timur diselenggarakan tiap Minggu secara rutin.

Dengan berjalannya waktu dan melalui proses yang panjang, kuantitas dan aktifitas warga di Wilayah Timur semakin berkembang, maka terpikirlah oleh Majelis Gereja untuk mempersiapkan Wilayah Timur menjadi Gereja yang dewasa.

  1. PENDEWASAAN GKJ WISMA KASIH MANGUNHARJO

Memperhatikan kemampuan dan kesiapan GKJ Wisma Panunggal Mrican Wilayah Timur, yang menunjukkan kemampuan mandiri (baik bidang Teologia, daya dan dana), maka Majelis Gereja bersepakat mendewasakan GKJ Wisma Panunggal Mrican Wilayah Timur. Kesepakatan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk Panitia Pra Kemandirian dengan Surat Keputusan No. 013/WPM/1/2001 tertanggal 10 Januari 2001. Setahun kemudian dibentuk Panitia Pendewasaan GKJ Wisma Panunggal Mrican Wilayah Timur dengan Surat Keputusan No. 233/WPM/1/2002 tertanggal 15 Januari 2002.

Setelah segala surat dipersiapkan Panitia bersama dengan segenap warga jemaat, pada tanggal 30 Agustus 2003 didewasakanlah GKJ Wisma Panunggal Mrican Wilayah Timur menjadi GKJ Wisma Kasih Mangunharjo dengan memperhatikan dan menindaklanjuti Akta Sidang Klasis XXIV artikel 12.3, bersamaan dengan itu diteguhkan Pdt. Johanes Wibowo, S.Th menjadi Pendeta Jemaat di GKJ Wisma Kasih Mangunharjo. Dengan demikian maka sejak tanggal 30 Agustus 2003 GKJ Wisma Kasih Mangunharjo ditetapkan sebagai Gereja yang dewasa dan berdaulat penuh.

Mengiringi kedewasaan GKJ Wisma Kasih Mangunharjo, Klasis Semarang Timur menunjukkan pertumbuhan, sejak tahun 1979 hingga 2004 beranggotakan 13 gereja dewasa. Kemudian pada Desember 2004 dilaksanakan pembiakan Klasis Semarang Timur menjadi Klasis Semarang Timur dan Klasis Semarang Selatan. Pada tahun 2004 tersebut anggota klasis Semarang Selatan ialah GKJ Ungaran, GKJ Banyumanik, GKJ Ngesrep, GKJ Wisma Anugerah Candi, GKJ Kertanegara dan GKJ Wisma Kasih Mangunharjo.

Bersamaan dengan itu, pelayanan (kelompok) yang dulunya dinamai Blok G1, G2, G3 dirubah menjadi Blok A, B, C, dan pada hari Selasa, 4 Mei 2006 dikembangkan pemekaran dengan nama Blok D (Perumahan Rumpun) yang merupakan pengembangan dari Blok A.

Pada tahun 2013 pengembangan Blok A yaitu perintisan kelompok Bukit Kencana yang kemudian ditetapkan menjadi blok tersendiri pada hari Rabu, 8 Maret 2017 dengan nama Blok E.

Dan pada hari Sabtu, 17 Maret 2018 Blok C dikembangkan menjadi 2 wilayah yaitu Blok C & F. Blok C meliputi wilayah Klipang & PGRI, dan Blok F meliputi wilayah Sendang Mulyo & KPA (Klipang Pesona Asri).

Pada hari Sabtu, 16 November 2019 telah ditahbiskan Pendeta Rivaldi Angga Kurniawan, S.Si., Teol, CCM sebagai Pendeta di GKJ Wisma Kasih Mangunharjo.

  1. EMERITASI PENDETA

Setelah berpelayanan sejak didewasakannya GKJ Wisma Kasih Mangunharjo pada tahun 2003, yang sebelumnya sebagai pos pelayanan GKJ Wisma Panunggal Mrican untuk wilayah Timur, Pdt. Johanes Wibowo, M.Si Teol memasuki masa emeritus di usia 60 tahun pada tahun 2022.

Ibadah Emeritasi Pendeta dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 di GKJ Wisma Kasih Mangunharjo.