SUKACITA DALAM PERTOBATAN

Zefanya 3: 14–20  |  Filipi 4: 4–7  |  Lukas 3: 7–8

Nubuatan nabi Zefanya dalam  Zefanya 3: 14–20 memberikan pengharapan bagi bangsa Israel tentang adanya pemulihan bagi kehidupan mereka. Akan tiba saatnya Tuhan Allah hadir memberikan kemenangan menyingkirkan segala penderitaan, hukuman, dan malapetaka. Bangsa Israel akan kembali dikumpulkan dan menduduki tanah perjanjian serta mengalami pemulihan sosial; akan mengalami masa keemasan dengan menjalani kehidupan penuh damai sejahtera. Pengharapan ini mengajak bangsa Israel untuk tidak gentar terhadap musuh dan menyerukan mereka untuk bersukacita. 

Bagi kita umat beriman, pengharapan akhir zaman adalah pengharapan akan hadirnya kembali Sang Mesias yang menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Memasuki minggu Advent yang ke-3, kita diajak kembali untuk menaruh harapan akan kedatangan Tuhan ke dunia dan hendaknya kita juga menyiapkan diri untuk menyambut kedatanganNya dengan sukacita sambil menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam hidup kita. Pada masa penantian ini, kita diajak untuk teguh dalam iman dan berbuah dalam iman itu, dengan melakukan perubahan sikap hidup melalui pertobatan, agar kehidupan kita sesuai dengan tatanan kehidupan pada saat Tuhan memulihkan kondisi umat manusia.

Pertobatan yang benar adalah pertobatan yang tidak hanya menumbuhkan iman, tetapi juga menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan itu (Lukas 3: 8). Untuk itu diperlukan kesungguhan dalam melakukan pertobatan sehingga buahnya akan nampak dalam sikap hidup kita sehari hari. Beberapa contoh dari buah pertobatan ini adalah sikap peduli dan bersedia berbagi dengan orang lain. Kita juga harus bersikap jujur, tidak mencari keuntungan dengan melakukan kecurangan atau tindakan yang akan merugikan orang lain. Sebagai warga negara kita juga harus memenuhi kewajiban kita, seperti taat dalam membayar pajak dan kewajiban lainnya. Tidak bertindak korup dengan cara mencukupkan diri dengan penghasilan yang diperoleh. Senantiasa berbuat baik  bukan karena takut hukuman atau agar mendapatkan pujian, tetapi karena merupakan buah pertobatan. Dalam pertobatan, ada perubahan baik yang membawa sukacita bagi banyak orang.

Dalam menyambut datangnya Kerajaan Allah, kita juga diajak untuk bersukacita dalam Tuhan, sebagaimana Rasul Paulus meminta kepada jemaat di Filipi untuk tidak khawatir tentang apapun dan menyatakan segala keinginan kepada Tuhan dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4: 6). Jika kita hendak merayakan Natal, rayakanlah dengan sukacita, jika kita hendak berpelayanan, lakukanlah juga dengan penuh sukacita. Bersukacitalah karena kebaikan hati kita, bukan karena berpura-pura. Bersukacitalah karena memang sukacita adalah hidup kita, bukan karena kepalsuan. Bersukacitalah dalam menjaga kekudusan pertobatan kita, karena “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4: 7). Selamat bersukacita dalam pertobatan menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Amin.