Taat Dalam Pencobaan

Bacaan :  Lukas 4: 1-13 | Roma 10: 8-13

 Kehidupan orang percaya sering meyakini bahwa dengan setia kepada Tuhan Allah maka hidup ini akan selalu lancar dan tentram tanpa halangan. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Banyak hal yang menjadikan orang percaya justru menjauh dari Allah, menggoda hati agar tidak lagi mengandalkan Allah dalam perjalanan kehidupan. Pencobaan yang timbul dapat memunculkan pertanyaan: apakah tantangan kehidupan ini datangnya dari Allah atau dari kuasa yang lain? Kita tidak dapat menyelami sepenuhnya kehendak Allah dan tidak dapat mengetahui seutuhnya kenyataan hidup ini, sehingga tidak bisa selalu dikatakan bahwa sesuatu tantangan dan persoalan terjadi atas seizin Allah atau tidak. Harus diakui adanya keterbatasan manusiawi dalam diri kita. Namun satu hal yang jelas, bahwa yang dapat kita lakukan ialah kita harus mampu mengatasi persoalan hidup ini agar kehidupan dapat berjalan dengan baik.

Tuhan Yesus berpuasa 40 hari di padang gurun, dan menurut keadaan manusiawinya Dia merasa lapar dan lelah. Iblis meyakini bahwa keadaan itulah Tuhan Yesus tidak memiliki kuasa melawan dirinya sehingga Iblis berani mencobai Tuhan Yesus. Ada tiga cobaan dari Iblis, yaitu menjadikan roti dari batu, kemuliaan kerajaan dunia, dan disuruh menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah. Godaan pertama ialah tentang materi yang tentu dapat merusak disiplin puasa Tuhan Yesus, dan tentu saja menyalahgunakan kuasa dari Allah untuk kepentinganNya sendiri. Dalam pelayanan Tuhan Yesus, kuasa dan mujizat Allah yang digunakanNya semua untuk kepentingan pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan, bukan untuk DiriNya sendiri. Di dalam hidup ini, apakah kita masih dapat tergoda dalam hal materi dan menggunakan kuasa dan potensi pelayanan untuk diri sendiri? Marilah kita gunakan kemampuan itu untuk pelayanan.

Godaan kedua ialah mengenai kuasa kerajaan duniawi jika Tuhan Yesus mau menyembah Iblis. Kerajaan duniawi tidaklah abadi dan seringkali hanya menjadi sarana keserakahan manusia. Oleh karena itu jangan sampai manusia jatuh ke dalam godaan kemuliaan dunawi yang fana dan justru mengandalkan kuasa yang bukan dari Allah. Tentu saja hanya Tuhan Allah saja yang patut disembah dan diandalkan oleh kita umatNya.

Godaan ketiga, Iblis menggunakan Firman dari Kitab Suci untuk mencobai Tuhan Yesus. Godaan terakhir ini bila dilakukan oleh Tuhan Yesus akan mendatangkan popularitas instan karena tindakan dan peristiwa spektakuler yang akan terjadi, karena ada pemahaman Yahudi bahwa mesias akan muncul melalui peristiwa dahsyat di Bait Allah. Dan bila itu terjadi, tidaklah sulit meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah mesias. Namun Tuhan Yesus tidaklah jatuh ke dalam pencobaan ini dan memilih jalan salib dalam pelayanannya, yang disertai penderitaan dan pengurbanan.

Tuhan Yesus memiliki hubungan yang erat dengan Allah Bapa sehingga hidupNya dipenuhi oleh Firman Allah. Hidup rohani kita haruslah demikian, yaitu dekat, erat, dan akrab dengan Allah dan FirmanNya sehingga dengan tuntunanNya ini kita dimampukan menghadapi dan mengatasi pencobaan. Roma 10: 8 mengatakan “ Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu” yang menerangkan kehidupan rohani yang harus kita jalani. Mari menjalani hidup setia kepada Allah dengan merangkul FirmanNya ketika kita menghadapi pencobaan di kehidupan sekarang. Amin.