Mendengarkan Firman Allah Dalam Komunitas

Lukas 4 : 14-21

 

 

Relasi atau hubungan manusia dengan Tuhan mempunyai dua sisi, yakni: sisi personal atau pribadi dan sisi komunal atau kebersamaan dengan orang lain. Dua hal ini seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat saling dipisahkan, karena perjumpaan dengan Allah dalam pribadi dilakukan dan dihayati dengan kebersamaan dengan orang lain (komunitas).

 

Ketika umat Israel telah sekian lama menanti kelepasan dan kemerdekaan yang sejati dari Allah, Allah merespon bukan hanya dengan sabda yang diserukan oleh nabi-nabi, akan tetapi Tuhan hadir langsung nyata menyatu dalam realitas kemanusiaan yang penuh dengan penderitaan dan masalah. Dalam Lukas 4:14-21, Tuhan Yesus datang di tengah komunitas umat/publik/masyarakat untuk menyampaikan kabar baik, untuk orang-orang yang tertawan dan terbelenggu, menolong yang miskin dan menyembuhkan yang buta.

 

Gereja adalah komunitas atau kumpulan dari kehidupan pribadi-pribadi yang bersatu dalam kebersamaan, yang tak lepas dari perbedaan dan kemajemukan. Dalam kemajemukan itu kasih harus selalu dijabarkan dan menyentuh segala aspek kehidupan, utamanya menghampiri serta mengutamakan yang tersisih dan terpinggirkan, seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

Perhatian dan karya Yesus kepada mereka yang menderita itu adalah suara/Firman Allah bagi kita di tengah kehidupan yang patut kita dengar dan perhatikan.

 

Sudahkah kita mendengarkan Firman Allah melalui kehidupan bersama dengan orang-orang yang kita jumpai?

 

Tuhan memberkati.

%d blogger menyukai ini: