Memberi Diri Untuk Terlibat Dalam Pelayanan
Bacaan Alkitab : Markus 10 : 45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Enam tahun telah berlalu, namun masih lekat dalam ingatan kita ketika terjadi gempa di kota Yogyakarta, kala itu kota pendidikan dan yang terkenal dengan gudegnya porak poranda dilanda gempa, ratap tangis, penderitaan melanda warga kota tercinta yang biasa ayem tentrem gemah ripah loh jinawi itu, anak yang kehilangan orang tua, keluarga yang kehilangan suami, istri, anak dan sanak keluarga yang dikasihi. Saat bantuan dari mana-mana baik berupa tenaga, moral dan material terus mengalir, namun yang tidak kalah penting dan yang mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya adalah tenaga sukarelawan dan sukarelawati. Mereka dengan ketulusan, keikhlasan dan kerelaannya dengan senang hati menyediakan dirinya untuk terlibat dalam membantu dan melayani para korban bencana alam, mereka terpanggil oleh Tuhan untuk memberikan pelayanan kepada warga yang menderita baik yang sakit maupun yang meninggal. Tenaga sukarelawan-sukarelawati tidak hanya dari orang-orang kristen tetapi dari orang-orang lain yang oleh Roh Kudus untuk bahu membahu melayani para korban bencana alam gempa kala itu.
Demikian pula Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kita yang penuh kasih dan setia kepada kita umat manusia. Tuhan yang penuh kemuliaan, dengan rendah hati rela meninggalkan kamuliaanNya untuk memberikan diri melayani orang-orang yang berdosa bahkan memberikan nyawaNya dengan wafat di kayu salib, bangkit pada hari ketiga dan naik ke surga kemudian mengutus Roh Kudus turun untuk memberi damai sejahtera, menuntun dan menyertai setiap kita yang terpanggil untuk ikut terlibat dalam pelayanan, baik di keluarga, di tempat kerja, di gereja, masyarakat dan dimana saja kita berada.
Ketika kita dipercaya untuk melayani Tuhan, ingatlah bahwa kepercayaan itu bukan karena kemampuan kita, kesempatan melayani Tuhan Yesus Kristus dimungkinkan karena semata-mata karena kebaikan Tuhan. Tuhan ingin agar kita mengambil bagian atau terlibat dalam tugas muliaNya di bumi ini. Jadi kesempatan melayani adalah anugerah bukan karena kebaikan atau kecakapan kita.