KebangkitanNya membangkitkan aku

Renungan Minggu, 20 Mei 2012

Bacaan : 1 Petrus 1:1-7

 

Pada bukunya yang berjudul, “The Purpose Driven Life (Kehidupan Yang Memiliki Tujuan)”, Rick Warren mengungkapkan suatu pertanyaan yang penting yaitu: “Apa yang menggerakkan hidup Anda?”. Menurutnya, ada banyak hal, termasuk keadaan, motivasi dan nilai-nilai, yang dapat menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam kehidupannya sehari-hari. Pada  umumnya faktor tersebut dapat berupa materialisme, rasa bersalah (ada orang yang sedemikian dihantui oleh rasa bersalah sehingga ini menjadi factor penggerak kehidupannya), rasa takut, rasa dendam dan lain sebagainya. Faktor yang menggerakkan seseorang tersebut  akan menentukan apakah hidup yang dijalaninya akan mempunyai makna ataukah tidak. Hidup akan mempunyai makna, jika hidup itu dijalani sesuai dengan kehendak Tuhan yang diberikannya bagi kita.

Dalam suratnya yang dikirimkan kepada orang-orang Kristen bangsa Yahudi yang diusir dari Yerusalem dan tersebar di seluruh Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia. Rasul Petrus mengatakan bahwa oleh karena kemurahan Allah, mereka telah dipilih menjadi anak-anakNya (ayat 3) dan sekarang mereka mempunyai hidup yang penuh pengharapan oleh karena kebangkitan Yesus (ayat 4). Bukan hanya pengharapan akan hidup kekal di sorga kelak, namun juga pengharapan dalam hidup yang sekarang ini. Kebangkitan Yesus membuat mereka dapat menghadapi kehidupan yang penuh kesukaran (ayat 6), karena dengan kebangkitanNya, Yesus menyatakan bahwa Dia hidup dan menghidupi anak-anakNya. Seperti yang dinyatakan dalam janji Tuhan Yesus,”  Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup (Yohanes 14:19).

Kita pun sama dengan jemaat orang Kristen yang menerima surat Rasul Petrus di atas. Kita telah ditetapkan Allah untuk menjadi anak-anakNya dan oleh kebangkitan Yesus kita juga menerima hidup yang penuh pengharapan. Namun terkadang oleh karena kesukaran dan pencobaan , hidup ini terasa tidak pengharapan. Atau oleh karena tantangan hidup terlihat sangat besar, kita menjalani hidup ini seperti tentara Saul di hadapan Goliath. Kita lupa, dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku (Gal 2:20).

Kebangkitan Yesus, seharusnya membuat kita menjalani hidup dengan kekuatan Tuhan, kebangkitan Yesus seharusnya membuat kita menjalani hidup dengan melakukan apa yang Dia berikan kepada kita untuk kita perbuat secara nyata, bagi kita sendiri, bagi orang yang kita kasihi, bagi jemaatNya, bagi semua orang yang dapat kita jangkau.

%d blogger menyukai ini: