Tekun

Renungan Minggu, 7 Agustus 2011

Bacaan Kitab Suci : Yakobus 1 : 2-8

Nats : Yakobus 1 : 2-3

Kehidupan manusia yang penuh dengan dosa tidak punya rasa hormat dan rasa takut terhadap kemuliaan dan kuasa Tuhan Allah, sehingga seluruh kehidupan yang ada di bumi oleh Tuhan Allah dimusnahkan dengan mendatangkan air bah, hanya nabi Nuh dan keluarga yang diselamatkan.

Dahulu manusia bukan umat Tuhan Allah dan sekarang telah menjadi umat Tuhan Allah, dahulu tidak dikasihani dan sekarang mendapat belas kasihan.

Kasih Tuhan Allah untuk kehidupan di bumi bagi manusia begitu besar sehingga putra yang tunggal Yesus Kristus datang ke bumi untuk menanggung sengsara dan mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia dan bagi yang percaya mendapatkan keselamatan dan hidup yang kekal.

Dengan kebesaran kasih Tuhan Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus apa yang mesti manusia lakukan?

Pertama, manusia menyediakan tempat bagi Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan kita.

Tekun membiasakan ucapan pikiran, tindakan yang baik.

Tekun dalam keadaan apapun untuk mengucap syukur dan hormat dan rasa takut terhadap Tuhan Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Tekun menjaga pikiran kita yang positif membawa damai dalam kehidupannya.

Manusia dalam ketekunannya sering mendapat cobaan yang terjal karena perbuatannya sendiri, lupa hikmat Tuhan Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Dan bukan hanya itu saja. Kita masih bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan harapan (Roma 5 : 3-4).

Firman ini yang menjadi pengharapan manusia yang percaya, segala beban hidup kita hadapi untuk berserah kepada kuasa Tuhan Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus, agar hikmatnya kita terima dari Tuhan Allah melebihi akal budi manusia yang akan memelihara hati, pikiran, dan tindakan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Yakobus 1:2-8

Iman dan hikmat
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya. 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
%d blogger menyukai ini: