Dewasa, Kokoh dan Bertanggungjawab

Renungan Minggu, 28 Agustus 2011

Bacaan Kitab Suci : Lukas 4 : 1-13 dan 6 : 46-49

Referensi : Pokok-Pokok Ajaran Gereja (PPAG), Tata Gereja (Tager), dan Tata Laksana (Talak) tahun 2005

Temptation of Christ.

Di negara yang mengaku religius ini, ibadah agama (formal/non formal) selalu marak dipenuhi warga dengan segala atribut/aksesorisnya. Setiap hari melalui tv, radio, disiarkan acara keagamaan. Disisi lain terjadi kekerasan/penindasan (fisik/non fisik) atas nama agama. Banyak orang/kelompok memanfaatkan keberagaman untuk mencari keuntungan (material) ataupun pengikut/masa. Sebagai negara terkorup di dunia, perilaku koruptif telah merambah semua bidang termasuk agama, pendidikan, serta kehidupan masyarakat. Suap, saling serobot dianggap biasa sebagai syarat untuk dapat hidup. Apa saja dilakukan orang untuk menjadi sukses. Koruptor telah dihormati terutama jika mendanai kegiatan sosial/keagamaan. Aturan dalam kehidupan bersama (peraturan perundangan) diabaikan. Tak sedikit orang percaya yang terpengaruh ataupun terlibat. Karenanya banyak sekali rakyat yang menderita, terutama “orang kecil”.

Berkaitan dengan kondisi diatas, dari bahan renungan secara ringkas dapat kita petik :

  1. Dalam keadaan kritis (sendirian, lapar/dahaga) sekalipun Yesus mampu mengatasi pencobaan iblis dalam rangka melaksanakan tugasNya, dengan tetap berpegang pada firman Allah (bacaan I). Yang datang, mendengarkan dan melakukan perkataan Yesus adalah yang diibaratkan sebagai bangunan yang kokoh (bacaan II).
  2. Dari bacaan tersebut, dewasa, kokoh dan bertanggungjawab adalah memahami dan melaksanakan firman Tuhan dalam praktek kehidupannya, yang ditandai dengan kemandirian, tahan godaan duniawi dan berani menolak suatu ketidakbenaran.
  3. Dari PPAG dan Tagertalak, beberapa hal lebih memudahkan untuk merenungkan hal ini, antara lain tentang: tugas gereja, keberadaan gereja, persekutuan, tanggungjawab dan kedewasaan gereja. (PPAG Minggu ke 8+9; Minggu ke 19; Tata Gereja pasal 35 tentang Tujuan Pemberitaan Penyelamatan Allah; pasal 36 tentang Bentuk-bentuk Pemberitaan Penyelamatan Allah; Tata Laksana pasal 4.(3) tentang Kegiatan Warga Gereja).
  4. Meskipun warganya harus menanggung beban berat dalam hidupnya, punya cedera manusiawi (perlu koreksi/introspeksi) dan kondisi yang tidak menguntungkan, gereja diwajibkan melaksanakan tugasnya, memberi pencerahan warganya untuk hidup benar (pemeliharaan iman) dan ikut mengatasi permasalahan masyarakat khususnya tentang tata nilai/moral (bersaksi menjadi garam/terang dunia). Bergereja bukan sekedar berkumpul, beribadah formal/seremonial untuk mendapatkan “damai sejahtera” tetapi harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (ibadah – sosial), tidak hanyut dalam arus lingkungan/dunia, dan tidak menambah carut-marut dalam kehidupan masyarakat luas.

Apa yang terjadi di negara kita menjadi keprihatinan kita semua sebagai gereja yang dewasa dan bertanggungjawab dan sebagai bagian dari negara ini. Namun pertanyaannya:

  • Apa yang sudah kita perbuat (baik pribadi maupun bersama-sama sebagai gereja Tuhan) untuk situasi tersebut?
  • Apa yang salah dengan situasi tersebut?

Lukas 4:1-13

Pencobaan di padang gurun
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” 4:4 Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.” 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 4:6 Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” 4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, 4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
——-

Lukas 6:46-49

Dua macam dasar
6:46 “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? 6:47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya–Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan–, 6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. 6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”