Melayani Dengan Sukacita

Renungan Minggu, 5 September 2010

Bacaan Alkitab : Lukas 22 : 27

……Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan

Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain? Sebab seringkali kita berkata mau melayani orang lain, namun kenyataannya malah ingin dilayani.

Dalam Gereja orang juga senang bicara tentang pelayanan, saking seringnya sehingga arti pelayanan menjadi kabur.

  • Seorang pemuda mendapat tugas Gereja, menolak ketika diberi ongkos jalan. Dia menjawab, ”tak usah, ini pelayanan”. Jadi menurut pemuda itu pelayanan berarti melakukan secara sukarela.
  • Ketika sebuah Gereja meminta bantuan dana untuk pembangunan gedung, orang menyanggupi dan berkata: ”ya kita perlu melayani mereka”. Disini melayani berarti memberi sumbangan.
  • Pendeta melayani permandian khusus, disini melayani berarti melakukan tugas.
  • Seorang pemimpin paduan suara berpesan pada anggotanya supaya datang tepat waktu, ”jangan santai-santai ini pelayanan”. Arti pelayanan disini kesungguhan.

Dari contoh-contoh diatas jelas apa sebabnya kita didorong untuk melayani Tuhan dan orang lain dengan sukacita? Tidak lain karena Tuhan Yesus sudah melayani kita dengan seluruh hidup bahkan sampai mengorbankan jiwaNya. Hidup Kristus dipakai untuk melayani dan menghamba secara total. Itulah sebabnya para pengikutNya diharapkan dapat melayani dengan rela dan sukacita ketika harus mengorbankan/memberikan waktu, tenaga maupun biaya/dana.

Bagaimana kita dapat melayani dengan rela dan sukacita?

Ini dapat kita lakukan hanya dengan memandang dan mensyukuri pelayanan Yesus yang sudah berkorban untuk kita. Amin.

Lukas 22 : 27

Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani ? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.