Berdaya Tahan Dalam Pelayanan
Renungan Minggu, 12 September 2010
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 7 : 1-10
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia PN Balai Pustaka :
Daya : kekuatan, tenaga.
Tahan : tetap keadaannya/kedudukannya dsb, meskipun mengalami berbagai-bagai hal (jadi berarti tidak lekas rusak, berubah, dsb.
Pelayanan : orang yang kerjanya melayani.
Jadi tema di atas mengandung pengertian sebagai seorang pelayan harus mempunyai kekuatan/tenaga walaupun untuk menghadapi/mengalami berbagai macam persoalan/hal didalam melakukan pekerjaannya/ pelayanannya tidak mudah berubah, tidak mudah menyerah, tidak mudah kendur walaupun nyawa taruhannya.
Stefanus sebagai murid Tuhan Yesus dia rela mati martir demi membela Tuhan Yesus Kristus. Beranikah kita / sudahkah kita sebagai murid-murid Tuhan memiliki keteguhan dalam pelayanan kepada Tuhan?
Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melayani Tuhan walaupun harus dicaci, dihina, dan menderita.
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama Tuhan, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (Matius 10 : 22).
Kisah Para Rasul 7:1-10
Pembelaan Stefanus
7:1 Kata Imam Besar: “Benarkah demikian?” 7:2 Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 7:3 dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 7:4 Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; 7:5 dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. 7:6 Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. 7:7 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. 7:8 Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita. 7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.