Di Dunia Namun Tidak Duniawi
Lukas 13 : 1-9
Sejak pertama Allah menjadikan dunia beserta isinya, semua baik adanya, dan di dunia yang baik inilah manusia ditempatkan oleh Allah. Dunia yang mulanya baik kemudian mendapat predikat tidak baik oleh karena ulah dan dosa manusia yang tidak taat dan memberontak terhadap Allah. Karena dunia dipenuhi dengan ketidaktaatan dan pemberontakan terhadap Allah inilah maka segala sesuatu yang ada di dunia dianggap tidak baik. Kata “duniawi” ingin menunjukkan sikap dan perbuatan yang tidak baik, yang tidak seturut dengan kehendak Allah, bahkan melawan Allah. Dan semua itu akan dihukum oleh Allah.
Gereja atau orang percaya ditempatkan dan hidup di dunia yang dipenuhi ketidaktaatan terhadap Allah. Meskipun Gereja hidup di tengah dunia yang penuh ketidaktaatan terhadap Allah namun Gereja diharap untuk dapat tetap menunjukkan kesetiaannya sebagai utusan Allah supaya Gereja tidak masuk penghukuman Allah.
Dalam menjalani hidup Gereja/orang percaya sering terlena dan hanyut dalam keduniawian, dan anehnya Gereja/orang percaya tidak sadar, mereka merasa bahwa dirinya baik dan benar.
Bacaan di atas menggambarkan hal itu, dan melalui bacaan tersebut mengajak kepada orang-orang percaya untuk berintrospeksi. Apakah Gereja/orang percaya yang sudah ditebus dosa-dosanya oleh Kristus juga masih hidup secara “duniawi” yang hidup tidak seturut kehendak Allah.
Jika demikian maka Gereja/orang percaya bagaikan pohon ara yang tidak berbuah dan siap ditebang.
Jika demikian keadaan Gereja/orang percaya, bacaan tersebut mengingatkan akan kasih Allah yang mengajak orang percaya untuk bertobat.
Melalui bacaan tersebut mari kita bertanya pada diri kita sendiri “apakah kita hidup secara duniawi?”
Jika demikian Tuhan mengingatkan dan memberi kesempatan untuk bertobat.
Tuhan memberkati. Amin.