Aku Seorang Kristen (bagian 1 dari 2)

Ilustrasi : Kekristenan

Tema Retreat Bersama GKJ Wisma Kasih Mangunharjo Semarang adalah “Aku Seorang Kristen”. Tema tersebut di berikan dengan tujuan agar jemaat GKJ Wisma Kasih Mangunharjo lebih memahami, menghayati tentang Kekristenan yang diakuinya, dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada saat kita menyampaikan kepada seseorang, atau bahkan kepada publik bahwa kita/saya seorang Kristen kita mengatakannya dengan berbagai intonasi, yaitu : (a) datar / biasa-biasa saja; (b) ragu-ragu; (c) terbata-bata / gagap; (d) bertanya-tanya; atau (e) tegas dan bangga mengatakan “Aku Seorang Kristen”.

Untuk memahami dan menghayati tema Aku Seorang Kristen, menurut pak Gerson, kita harus mendalami 3 (tiga) indikator, yaitu :

1. Fokus, kepada Allah :

Bagaimana membuat kita menjadi fokus kepada Allah? Dalam, Ibrani 12 : 2 disebutkan :

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah”.

Artinya, dengan mata yang tertuju kepada Allah bahwa segalanya bukan dari sudut pandang manusia kita melihatnya tapi dari sudut pandang Allah–lah kita melihatnya.

Sehingga kita dapat : berpikir dengan bijak/melihat jauh kedalaman setiap masalah dan persoalan – dapat mengucap syukur kepada Allah – dan pastinya, menjadi pengikut/prajurit yang tangguh bahkan pribadi pengikut Kristus yang luar biasa.

2. Mempunyai Iman yang bertumbuh :

Hal bertumbuh, banyak disampaikan dalam Alkitab seperti :

  • Di Perjanjian Baru (Matius 13 : 31) : perumpamaan biji sesawi yang awalnya sebuah benih, terus tumbuh besar dan memberi kehidupan pada burung-burung yang datang.
  • Di Perjanjian Baru (Kolose 2 : 7) : digambarkan iman yang bertumbuh, seperti pohon yang berakar agar bisa tumbuh.
  • Di Perjanjian Baru (Matius 7 : 17) : digambarkan iman yang bertumbuh, seperti pohon yang menghasilkan buah. Dimana bila  buahnya tidak baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.

Atau, coba kita lihat yang agak beda dari yang tersebut diatas, karena ini lebih mengingatkan kita untuk melihat kedalam diri kita, seperti tertulis dalam Ibrani 5 : 12-14 : 5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. 5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. 5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Lalu, bagaimana membuat kita mempunyai Iman yang bertumbuh ? Dalam II Petrus  3 :18 disebutkan Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Pengenalan akan Tuhan ini akan membuat kita Mengasihi Tuhan dan pasti melakukan kehendak/perintahNya. Orang yang mengasihi Tuhan tentu melakukan perintahNya, tetapi orang yang melakukan perintahNya belum tentu mengasihi Tuhan. Seperti tertulis dalam Yohanes 14 : 21 : Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. Mari kita miliki Iman yang bertumbuh yakni memiliki Hidup yang kian layak dihadapan Tuhan.

3. Menjalin hubungan dengan Allah :

Hal menjalin hubungan dengan Allah sebenarnya datangnya dari pihak Allah, seperti disebutkan dalam Yohanes 15 : 15b ….. tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bayangkan, Tuhan menyebut kita dengan ”Sahabat” , dan apakah artinya itu ? Tentang arti dan makna sahabat dapat dibaca disini.

Ada perlakuan Istimewa diberikan kepada kita. Lalu bagaimana kita menjalin hubungan dengan Allah ini sehingga kita menjadi ”sahabat-Nya” ? Seperti pemahaman dari ”Sahabat” itu sendiri, dengan kita mendekat kepada Allah (seperti Yakobus 4 : 5 Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu……).

Mendekat kepada Allah dapat dicapai dengan :

  • Taat kepada Allah, Yohanes 15 : 14-15 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
  • Menempatkan bahwa Tuhan segalanya didalam hidup, Yeremia 44 : 10 Mereka tidak remuk hati sampai kepada hari ini, mereka tidak takut dan tidak mengikuti Taurat-Ku dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu.
  • Jangan menjauhkan diri dari Ibadah, Ibrani 10 : 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
  • Rajin saat teduh, Mazmur 119 : 147-148 Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
  • Hidup kudus/hidup dalam manusia baru, Ibrani 12 : 14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
  • Berdoa, Roma 12 : 12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Mari kita bangun kedekatan dengan Tuhan agar kita mampu mengerti akan kehendakNya bagi kita.

Pdt Dr. Robby Setyawan, Th.D membahas tema diatas dari sudut pandang yang berbeda, yang dapat dibaca pada artikel lainnya.

[Disarikan dari Doa pagi Retreat Bersama 4 dan 5 Maret 2011, oleh Els]

  • Tamu

    Selamat dan Sukses GKJ WKM Semarang. Kegiatan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan keimanan jemaat, dan artikelnya bermanfaat pula.