DENGARKANLAH DIA

Keluaran 34: 29 – 35  |  Lukas 9: 28 – 36

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Kisah dari Keluaran 34:29-35 memberitahu kita bahwa tanpa perantara nabi Musa, bangsa Israel yang baru keluar dari perbudakan di Mesir berada dalam masalah besar. Musa datang kepada bangsa itu setelah berjumpa dengan kemuliaan Tuhan yang bercahaya atas mereka. Kemuliaan dan petunjuk dari Tuhan inilah yang membuat bangsa itu mampu bertahan terutama dalam perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian. Peristiwa Musa yang menyelubungi mukanya karena mukanya bercahaya setelah berjumpa dengan Tuhan dan menerima dua loh batu Sepuluh Hukum Tuhan yang baru menunjukkan:

–   Wajah Musa yang bersinar menunjukkan pembaruan perjanjian. Pada penyampaian dua loh batu yang pertama, bersinarnya wajah Musa tidak terjadi. Kali ini hal itu terjadi sebagai tanda bahwa Tuhan mengadakan pembaruan bagi umat-Nya.

–   Wajah yang bersinar menunjukkan relasi dan perjumpaan karib Musa dengan Tuhan sekaligus membawa perintah dan ketetapan-Nya. 

–   Musa membawa dua loh batu yang baru dari Gunung Sinai.

–   Musa menyampaikan perintah-perintah Tuhan kepada  orang Israel dengan otoritas ilahi sebagai nabi yang diutus Tuhan dengan semakin tegas dan jelas.

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, orang percaya bisa memiliki anggapan  bahwa Allah tidak mendengarkan doa atau permohonannya termasuk kita di dalamnya. Tetapi Allah jauh melebihi apapun yang ada, maka tentu wajar bila kita sebagai orang beriman terkadang sulit memahami kehendak dan keputusan Allah. Namun kita tetap bisa tahu tentang karya dan kasih Allah bagi manusia melalui firman-Nya:

–   Allah menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita dan Allah mengampuni kita.

–   Allah itu penuh kasih. 

–   Allah memberi harapan dan kehidupan.

Peristiwa Tuhan Yesus di atas gunung yang bertemu nabi Musa dan nabi Elia adalah penegasan dari kehendak dan karya Allah untuk menyelamatkan manusia. Lukas 9: 30-31 “Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.”

Oleh karena itu kita diajak untuk:

–   Jangan hanya hidup di masa lalu, tetapi hidupi hari ini dan raih hari esok bersama Tuhan.

–   Mengaku dosa kepada-Nya dan berusaha untuk senantiasa menaati-Nya.

Kita sebagai anak-anak Tuhan jangan pernah menyerah, tetap taat dan setia mencerminkan kasih Allah. Dengarkanlah Tuhan, maka hidup kita selalu diberkati-Nya. Dengarkan Dia bukan hanya dengan telinga, tetapi dengan hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Lakukan dan wujudkan hal-hal yang kita dengar dan terima dari Tuhan. Hasilnya? Kita dipelihara, dikuatkan, dan diberkati juga agar bisa menjadi berkat bagi sesama. Amin.