Belajar Bersukacita

Filipi 4 : 1–9

 Jemaat Tuhan yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, mengapa kita tak bisa  untuk bersukacita dalam segala hal atau segala keadaan dan tindakan nyata? Mengapa kita juga sulit dan tak mudah mengucap syukur dalam segala keadaan? Mungkin jawabnya adalah Karena kita memberi suatu batasan tentang arti sukacita. Banyak diantara kita salah mengartikan arti sukacita. Kita menganggap sukacita itu adalah saat menerima keadaan luar biasa. Katakanlah kita menang undian mobil mewah, mendapat momongan yang lama kita nantikan, mendapat promosi jabatan yang hebat, anak kita menjadi juara olahraga tingkat provinsi, dll. Kalau kita tidak mengalami hal-hal yang hebat tadi, kita merasa biasa-biasa aja. Sukacita yang sejati sesungguhnya muncul dari kepuasan batin seseorang walaupun secara fisik atau kenyataan masih dalam keadaan yang kurang baik.

Paulus dalam beberapa kali dan kesempatan mengatakan bersukacitalah senantiasa seperti pada Filipi 4 : 4, dan pada 1 Tes 5 : 16,  walaupun pada saat mengatakan itu Paulus juga masih dalam kesulitan. Namun kalau kita baca seterusnya pada ayat-ayat selanjutnya ternyata Paulus mengalami kepuasan batin karena jemaat tetap bertumbuh dan Paulus tetap berpegang pada Janji Tuhan, Paulus dapat mengambil suatu hikmah yang luar biasa dalam setiap kondisi atau keadaan. Contoh lain Ayub dikatakan bersukacita walaupun menjadi orang kere dan sakit kusta dalam sekejab karena puas secara batin. Yohanes pembaptis dengan sukacita memberitakan Injil walaupun hidup sangat sederhana, karena sadar dirinya adalah seseorang yang dipilih Allah menjadi pembuka jalan bagi Yesus.

Memang seorang Pauluspun tidak sertamerta dapat selalu bersukacita dalam segala hal atau tidak sertamerta dapat bersukacita senantiasa dengan begitu saja, seorang Pauluspun perlu belajar untuk dapat menerima keadaan hidup sehingga Paulus dapat berkata “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan” karena Paulus juga telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan dan akhirnya Paulus selalu bersukacita senantiasa dan berkata segala perkara dapat kutanggung didalam Dia….

Lalu bagaimana cara kita tetap dapat bersukacita walaupun saat ini sedang mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan? Maka kita juga perlu belajar seperti Paulus, Jangan fokus pada hal-hal negatif tetapi belajarlah mengucap syukur untuk keajaiban-keajaiban kecil disekitar kita. Bersukacitalah hari ini kita bisa menjadi Kristen, bersukacitalah hari ini kita bisa ke gereja dengan bebas, bersukacitalah Tuhan terus membentuk hidup kita melalui berbagai masalah namun jangan lupa agar kita tetap mempunyai kepuasan batin maka kita harus tetap bersandar pada janji Tuhan, sehingga suatu saat kitapun dapat senantiasa bersuka cita dan berkata segala perkara dapat kutanggung didalam Dia. Tuhan Memberkati, Amin.

 

%d blogger menyukai ini: