Merayakan Sabat Dengan Sukacita

Bacaan : Ulangan 5 : 12-15

 

Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu

dan dengan segenap kekuatanmu (Ulangan 6:5)

 

Firman Tuhan menyatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan Allah kita, sedangkan kita dikatakan mengasihi Tuhan bila mana kita menuruti segala perintah Allah (Yohanes 14:15).

Dengan demikian mengkuduskan dan merayakan hari Sabat seperti tertulis dalam kitab Ulangan 5 ayat 12 dan 15 harus kita laksanakan karena hal itu merupakan perintah Tuhan.

Tuhan memerintahkan sesuatu kepada umat-Nya bukan tanpa alasan, tetapi penuh dengan hikmat dan untuk kebaikan umat itu sendiri.

Kuduskanlah hari Sabat (Ulangan 5:12) perintah ini mengandung maksud supaya kita bisa melihat, merasakan dan menghayati serta merenungkan apa-apa yang telah kita perbuat serta menikmati berkat Tuhan selama enam hari yang sudah berlalu. Hal ini sudah seharusnya kita wujudkan dalam bentuk rasa terimakasih dan ucapan syukur kepada Tuhan dengan mengkuduskan hari Sabat yang dikemas dalam bentuk ibadah syukur pada hari Sabat.

Bahkan menurut Hukum Taurat, hari Sabat harus betul-betul khusus untuk Tuhan. Pendek kata kita tidak boleh melakukan pekerjaan apapun (Ulangan 5:14). Sebagai ilustrasi, orang mencari kayu api (bakar) dihari Sabat harus dihukum mati (Bilangan 15:32-36). Lebih ekstrem lagi adalah tidak boleh memasang api dimanapun dalam tempat kediaman pada hari Sabat (Keluaran 35:3), artinya memasakpun tidak boleh. Hanya satu yang boleh kita lakukan pada hari Sabat yaitu perbuatan baik (Markus 3 :4).

Hari Sabat tidak sekedar dikuduskan saja, tetapi harus dirayakan (Ulangan 5:15). Merayakan sesuatu tentunya dengan sukacita tidak dengan dukacita, demikian hari Sabat harus kita rayakan dengan sukacita penuh. Karena selama enam hari kita diberkati dengan limpah, diijinkan untuk menikmati semua kejadian dan disertaiNya dalam setiap langkah kita. Jadi, wajarlah kalau kita merayakan hari Sabat dengan sukacita bahkan pemazmur berkata :

Bersorak sorailah bagi Allah kekuatan kita, bersorak sorailah bagi Allah Yakub.

Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, kecapi merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala …. (Mazmur 81:2-4).

“RAYAKANLAH SABAT DENGAN SUKACITA”

%d blogger menyukai ini: