MENJADI SAKSI KEMULIAAN-NYA
Yohanes 13:31-35
Pada beberapa waktu yang lalu kita sering dihebohkan dengan persidangan tentang hasil pemungutan suara calon presiden. Banyak saksi-saksi dihadirkan diruang persidangan. Ada yang benar-benar mengerti tentang kondisi pemungutan suara, dan ada juga yang tidak mengerti kondisi tersebut atau bisa disebut dengan saksi palsu. Demikian juga sekarang kita diajak untuk menjadi saksi tentang kemuliaan Tuhan karena Tuhan berkata, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia” (Yohanes 13:31). Sebelum kita menjadi saksi kemuliaan Tuhan Yesus, kita perlu menyadari apakah kita betul-betul saksi yang asli atau hanya sekedar saksi palsu? Jika kita ingin menjadi saksi yang sebenarnya, maka perlu diketahui juga apakah kita murid-murid Tuhan Yesus atau hanya pengikut Tuhan Yesus saja? (Yohanes 13:35)
Kita perlu mengerti perbedaan antara murid Tuhan dengan pengikut Tuhan. Pengikut Tuhan adalah orang yang hanya datang dan pergi sesuka hatinya tanpa mengerti apa yang sudah Tuhan sampaikan baik melalui Ibadah minggu, PA/PD, persekutuan, renungan-renungan, dll. Kita hanya datang ke gereja pada saat ibadah, duduk dengarkan khotbah, lalu pulang tanpa ada perubahan dalam hidup kita. Tidak mau ikut serta dalam pelayanan baik di gereja, masyarakat, dan tempat/ lingkungan lain dengan berbagai-bagai alasan. Lantas bagaimana kita bisa menjadi saksi kalau kita hanya sebatas menjadi pengikut Tuhan Yesus? Lain halnya dengan murid. Menjadi murid Tuhan itu tidak hanya duduk manis di kursi jemaat, tapi orang yang berani melangkah untuk mengambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dimanapun dan kapanpun. Murid adalah orang yang mau dibentuk untuk mengerti kehendakNya, dan untuk mengenal Tuhan Yesus dan kemuliaanNya, sehingga dia bisa menjadi murid yang tahan uji menghadapi tantangan dunia. Pada saat menjadi murid dengan sendirinya kita akan mengikuti ajaran Tuhan Yesus yang paling mendasar yaitu kasih, dengan cara kita saling mengasihi satu sama lain (Yohanes 13:34-35).
Marilah kita menjadi murid Tuhan Yesus yang dengan berani memberi kesaksian tentang siapa Tuhan Yesus yang sesungguhnya dan kemulian Tuhan. Bukan hanya dimulut saja, tetapi kita bisa menunjukan betapa muliaNya Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui hidup kita yang penuh kasih, maka kemuliaan Tuhan sudah diwartakan kepada orang banyak. Mari kita menjadi saksi kemuliaan Tuhan melalui kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.