Tinggal di Dalam Dia Pasti Bisa

BahanPersekutuan Doa Bulan Keluarga Tahun 2012, dikutip apa adanya dari Bahan MPHB Sinode GKJ di http://gkj.or.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=576

 

1.    SAAT TEDUH

2.    PUJIAN

KJ 378 YANG DIPERBUAT ALLAHKU

1)  Yang diperbuat Allahku, kebaikan semuanya.

Rancangan-Nya tetap teguh; ‘ku berserah pada-Nya.

Tuhankulah selamanya yang ingin kuandalkan:

Pada-Nya aku aman.

2) Yang diperbuat Allahku tak usah kuragukan

Dan jalan lurus kutempuh berkat pimpinan Tuhan.

Anugerah dan kasih-Nya pedoman di bahaya:

Hidupku di tangan-Nya.

 

3.    DOA

4.   PUJIAN

KJ 378  YANG DIPERBUAT ALLAHKU

3) Yang diperbuat Allahku dengan pengasuhan-Nya

Membuat jiwaku sembuh: tepat pengobatan-Nya.

Mujarablah nasihat-Nya: aku percaya Dia,

Tabibku yang setia.

 

5.    PEMBACAAN AYAT ALKITAB: Filipi 2:12-18

6.   RENUNGAN

TINGGAL DI DALAM DIA PASTI BISA

Tidak bisa disalahkan sepenuhnya kalau ada orang berpendapat bahwa berkata dan berbuat jujur pada zaman sekarang ini sulit, selama sistem yang berlaku dalam kehidupan kita itu sistem yang tidak jujur. Sistem itu buatan manusia sekaligus belenggu bagi manusia. Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh sistem yang dijalaninya. Nah, kalau memang zaman kita ini memang zaman di mana sistem yang berlaku atas kita itu sistem yang tidak jujur, lalu apa artinya tema bulan keluarga saat ini, yang menganjurkan agar kita tetap hidup jujur? Apa artinya nasihat itu kalau nasihat itu sulit dipraktikkan?

Kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus menasihati demikian: “…Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia…” (Filipi 2:14). Kita perhatikan kata sifat “tiada bernoda” dalam ayat ini. Dalam bahasa Yunani, dipakai kata “amóma,” yang biasa dipakai untuk menyebut binatang kurban, dalam arti memenuhi syarat, tidak ada cacatnya. Kalau dipergunakan atau diterapkan dalam moralitas kekristenan, artinya cara hidup lama yang harus ditinggalkan oleh orang beriman seperti: dusta, mencuri, berkata-kata kotor dsb. (bdk. Efesus 4:17-32). Di tengah-tengah masyarakat manusia yang bengkok hatinya dan sesat ini, jemaat dinasihati untuk “tetaplah kerjakan keselamatanmu.” Artinya tetap memperjuangkan buah-buah keselamatan yang telah diterima oleh orang beriman seperti kasih, jujur, perbuatan baik, dan sebagainya. Apakah tidak sulit dan berat?

Sulit dan berat, tidak mudah dan penuh resiko. Meskipun begitu bukan berarti tidak bisa. Kita tidak perlu menganggap enteng kesulitan dan resiko yang mungkin akan menimpa kita manakala kita bertindak dan berkata jujur, namun jangan sampai kemungkinan adanya kesulitan dan resiko sampai melemahkan niat kita bertindak dan berkata jujur. Kita perlu rendah hati, sabar, berhati-hati, serta membuka diri pada pimpinan Allah, karena Allah akan bekerja di dalam hidup kita bila kita memang dengan tulus ingin hidup seturut dengan kehendak-Nya. Paulus berkata: “…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13). Atau seperti kata Yesus menurut penulis Injil Yohanes: “…Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yohanes 15:4). Amin.

 

7.    DOA SYAFAAT

8.   PUJIAN

KJ 356 TINGGALLAH DALAM YESUS

1)  Tinggallah dalam Yesus, jadilah murid-Nya,

b’lajar Firman Tuhan, taat kepada-Nya.

Tinggallah dalam Yesus, andalkan kuasa-Nya.

Dialah Pokok yang benar, kitalah ranting-Nya.

2)  Kita sebagai ranting  pasti berbuahlah,

asal dengan setia  tinggal di dalam-Nya.

tinggallah dalam Yesus, muliakan nama-Nya:

hidup berlimpah kurnia hanya di dalam-Nya!

%d blogger menyukai ini: