NORMAL

Bahan Persekutuan Doa Bulan Keluarga Tahun 2012, dikutip apa adanya dari Bahan MPHB Sinode GKJ di http://gkj.or.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=576

 

1.    SAAT TEDUH

2.    PUJIAN

 

KJ 4 HAI MARI SEMBAH

1)  Hai mari sembah Yang Mahabesar,

nyanyikan syukur, dengan bergemar.

Perisai umat-Nya Yang Mahaesa,

mulia nama-Nya, tahta-Nya megah.

2) Hai masyurkanlah keagungan-Nya;

cahaya terang itu jubah-Nya.

Gemuruh suara-Nya di awan kelam;

berjalanlah Dia di badai kencang.

3.    DOA

4.   PUJIAN

 

KJ 4 HAI MARI SEMBAH

5) Umat-Mu lemah dan dari debu,

Tetap memegang janji-Mua teguh.

Kasih setia-Mu berlimpah terus,

Ya Khalik, Pembela dan Kawan kudus!

5.    PEMBACAAN ALKITAB: Kolose 3:1-11

6.   RENUNGAN

NORMAL

Ibu-ibu, bapak-bapak, dan saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus.

“Hari gini kok masih ada orang jujur, luar biasa…”, begitu kata orang yang mengagumi masih adanya keutamaan hidup di zaman sekarang ini. Di zaman di mana ketidakjujuran dipahami sebagai suatu cara hidup yang umum, lumrah, dan normal. Sebaliknya kalau ada orang yang jujur justru dianggap aneh, tidak lumrah, atau tidak normal. Bagaimana dengan kita, orang Kristen, para pengikut Kristus memahami pandangan umum yang demikian?

Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Kolose dalam bacaan Alkitab kita hari ini:  “… Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,  dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui …” (Kol. 3:9-10).  Kata-kata “menanggalkan” dan “mengenakan” di sini tidak menunjuk pada sesuatu yang sudah ada yang harus dibuang, serta mulai melakukan hal-hal yang semula belum ada atau sesuatu yang baru sama sekali. Kata “menanggalkan” di sini sejajar dengan kata “matikanlah” (Kol. 3:5) dan kata “mengenakan” bisa kita sejajarkan dengan “hiduplah” (bdk. Kol. 2:12).

Apa yang perlu “ditanggalkan” dan “dimatikan”? Benih-benih: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, penyembahan berhala, dusta, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan sebagainya. Itu semua tidak boleh berkembang dalam hidup kita, harus dihentikan. Itu semua harus dijauhi, karena hal-hal itu akan mengundang murka Allah.

Apa yang perlu “dikenakan” dan “dihidupkan”? Benih-benih: kejujuran, kebaikan, kesabaran, kasih, dan sebagainya. Sebenarnya keduanya ada dalam diri manusia. Benih-benih yang jahat itu sudah ada, dan mungkin dulu telah berkembang dalam diri manusia. Benih-benih yang baik itu juga sudah ada, tetapi sering belum hidup, belum berkembang dalam diri kita, maka harus selalu dihidupkan dan dikembangkan, karena itulah yang dikehendaki Allah.

Sebagai orang Kristen, orang yang telah mati bersama dengan Kristus dan hidup bersama dengan Dia dalam baptisan (Kol. 2:12), dalam hidup kita sekarang ini kita dipanggil untuk terus menerus mencari perkara yang di atas (Kol. 3:1); terus menerus mengusahakan yang dikehendaki Allah. Dalam hidup kita sekarang ini, kita harus terus menerus berusaha mematikan sifat-sifat buruk dalam diri kita, serentak terus-menerus menghidupkan dan mengembangkan sifat-sifat baik termasuk kejujuran yang ada dalam diri kita. Karena itulah yang normal, yang seharusnya kita lakukan dalam hidup ini sebagai orang Kristen. Amin.

7.    DOA SYAFAAT

8.   PUJIAN

 

KJ 363   “BAGI YESUS KUSERAHKAN”

1)  Bagi Yesus kuserahkan, hidupku seluruhnya;

Hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya.

Refrein            :          

Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya

Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya

2) Tanganku kerja bagi-Nya, kakiku mengikut-Nya;

mataku memandang Yesus, yang kupuji Dialah.

Refrein            :          

Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya

Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya

 

%d blogger menyukai ini: