Berperan Serta Dalam Karya Pemulihan Ciptaan

Bacaan: Kejadian 1 : 26-31a

 

Banyak orang kerap abai terhadap persoalan lingkungan hidup. Pengabaian terhadap lingkungan hidup adalah pengabaian terhadap ciptaan Allah yang amat baik. Tuhan Allah menciptakan bumi dengan kondisi yang baik (ay. 31a). Manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (ay. 26) memberikan gambaran bahwa manusia diciptakan sebagai wakil Allah dan mitra Allah di bumi, sehingga manusia diberi kuasa dan wewenang penuh atas segala yang ada di bumi (ay. 28). Namun manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3).

Kejatuhan manusia kedalam dosa merusak segala yang ada. Manusia dengan serakahnya merusak alam sehingga menimbulkan dampak yang menyedihkan pada lingkungan hidup. Berbagai fenomena seperti kekeringan panjang, kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, suhu udara yang semakin panas, dan punahnya spesies makhluk hidup diakibatkan ulah manusia yang tidak mengindahkan lingkungan dan alam. Cuaca ekstrim terjadi dan dirasakan oleh semua makhluk. Hal ini sebagai akibat dari kerusakan alam yang sudah begitu parah. Belum lagi pencemaran udara, perairan, laut, dan tanah karena sampah.

Keserakahan manusia telah membutakan manusia sehingga tidak lagi memedulikan kehidupan sesama dan sekelilingnya. Untuk itu melalui Minggu Trinitas, dengan percaya kepada Allah Tritunggal Bapa, Anak dan Roh Kudus, mari kita memahami makna panggilan Trinitaris dalam karya pemulihan-Nya dan melalui konsep Trinitas yang dogmatis sekaligus praktis. Inilah kita, orang Kristen yang diajak terlibat untuk berperan serta dalam pemulihan lingkungan hidup sehingga karya ciptaan Tuhan pun dapat terwujud kembali baik seperti sedia kala. Mari renungkan pertanyaan, “Bagaimana cara kita berperan nyata serta dalam pemulihan ciptaan-Nya di lingkungan kita berada?”

%d blogger menyukai ini: