ESTAFET PELAYANAN

1 Raja-Raja 19:15–16, 19–21 | Mazmur 16 | Galatia 5:1, 13–25 | Lukas 9:51–62

Firman Tuhan kepada Elia dalam 1 Raja-Raja 19:16 mengajarkan kepada kita bahwa tugas pelayanan adalah proses berkelanjutan. Elia diperintahkan untuk mengurapi Elisa menjadi nabi menggantikannya. Proses ini terus berlanjut hingga kedatangan Kristus dan diteruskan kepada murid-muridnya setelah Tuhan Yesus naik ke Surga. Pada masa kini, tugas pelayanan itu diteruskan kepada kita.

Tongkat pelayanan ini harus diterima, karena kemerdekaan sebagai anugerah dari Tuhan Yesus Kristus bukan dimaksudkan agar kita hidup dalam kedagingan, melainkan untuk melayani dalam kasih dan hidup dipimpin oleh Roh (Galatia 5:1, 13–25). Hidup yang dipimpin oleh Roh akan menghasilkan buah-buah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri sebagai tanda orang percaya yang hidupnya dipersembahkan kepada Tuhan. Seperti dalam lari estafet, setiap orang yang terpilih untuk melayani harus menerima dengan sepenuh hati (totalitas) dan tanpa ragu, seperti dilakukan Elisa yang meninggalkan pekerjaannya, membakar bajaknya, dan mengikut Elia (1 Raja-Raja 19:21).

Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa mengikut Kristus berarti siap hidup tidak nyaman (Lukas 9:58), tidak menunda dalam menerima panggilan (Lukas 9:60), dan tidak bimbang untuk melangkah ke depan serta sanggup meninggalkan masa lalu (Lukas 9:62). Tuhan senantiasa memberikan perlindungan dan sukacita (Mazmur 16), sehingga melayani Tuhan akan membawa sukacita sejati, bukan rasa rugi atau beban.

Keseluruhan bacaan ini mengajak kita untuk memahami bahwa: 

  • Tugas pelayanan adalah proses yang berkelanjutan;
  • Setiap generasi harus siap menyerahkan dan menerima tongkat pelayanan;
  • Panggilan Tuhan untuk melayani, hendaknya ditanggapi dengan totalitas dan dengan komitmen penuh;
  • Mengikut dan melayani Tuhan akan membawa kedamaian, pengharapan, dan sukacita sejati, bukan rasa rugi atau beban.

Pertanyaan refleksi bagi diri sendiri:

  • Apakah saya sudah mengikut Yesus dengan sepenuh hati dan bersedia melayani Tuhan tanpa syarat?
  • Apakah saya masih menunda-nunda panggilan pelayanan karena urusan pribadi?
  • Apakah hidup saya sudah mencerminkan buah Roh Kudus?

Mari bersama-sama melayani Tuhan dan sesama dalam pelayanan yang terus berkelanjutan agar menjadi berkat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati. Amin.