Currently browsing tag

Tuhan

Karya Kasih ALLAH

Efesus 1: 3 – 14 | Yohanes 1: 14 Selamat tahun baru 2025. Tahun yang baru menjadi salah satu momen yang menarik untuk semakin menghayati pengalaman iman kita. Banyak hal berkesan telah terjadi. Hal-hal itu kita lihat dengan sudut pandang iman bahwa Allah senantiasa terlibat dengan karya kasih-Nya. Terkadang yang …

Makin Disukai Allah dan Sesama

1 Samuel 2: 18-20, 26 | Kolose 3: 12-17 | Lukas 2: 40-52   Merayakan natal harus senantiasa disertai dengan pertumbuhan iman …

TUHAN SUDAH DEKAT

Lukas 1: 67 – 79 Tuhan sudah dekat, sejatinya adalah suatu kepastian karena waktu selalu maju dan tidak pernah mundur. Manusia menantikan …

Dialah Perdamaian Kita

Bacaan: Lukas 23: 33 – 43  Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa hubungan antara manusia dengan Allah itu menjadi rusak karena tindakan yang …

Semua Untuk ALLAH

Bacaan :  Matius 22: 15-22 Manusia seringkali bergumul dengan arah kehidupan. Tujuan-tujuan ditentukan, dan setiap prosesnya dijalani. Namun semua peristiwa dalam kehidupan manusia …

Mendengarkan TUHAN

Bacaan : Mazmur 23, Matius 22:1–14   Mendengarkan adalah aktivitas yang sangat biasa bagi manusia, namun bukan hal yang mudah. Mendengarkan tidak sekadar …

Pikiran Tuhan Tak Terselami

Bacaan: Kejadian 45 : 1-15    Apa yang ada dipikiran bapak/ibu/saudara dengan tema di atas? Setujukah? Kita yakin banyak yang setuju dengan judul …

Percaya akan Rancangan TUHAN

Bacaan : Kejadian 37:1-4,12-28    Apakah saudara ingat ketika saudara masih anak-anak dan semua rancangan serta impian untuk hidup kedepannya? saudara mungkin berpikir …

1 Samuel 3: 1-20 | Mazmur 139:1-6, 13-18 | 1 Korintus 6:12-20 | Yohanes 1:43-51

  

Mendengar kata “Bekerja Bagi Allah” banyak orang memaknai sebagai kegiatan yang berkenaan dengan aktifitas bergereja.

Jaman dahulu memang demikian, misalnya para biarawan dan biarawati mereka adalah orang-orang yang bekerja bagi Allah.

Orang-orang yang bekerja bagi Allah (pelayanan di gereja) dipandang sebagai kegiatan rohani yang lebih baik daripada pekerjaan lain, misalnya petani, tukang, atau pegawai. Karena itu mereka dipandang sebagai orang-orang saleh yang memiliki derajat yang lebih baik daripada petani, tukang, pegawai dan sebagainya.

 

Dulu, kehidupan Kristen yang dianggap sempurna adalah untuk mereka yang bekerja di bidang rohani, dan tidak ternoda oleh pekerjaan jasmani.

Itu dulu, sebelum para reformator membawa obor pencerahan. Setelah Luther dan Calvin angkat suara maka beda cerita. Luther menegaskan, Allah memanggil seseorang untuk melayaniNya dengan cara-cara tertentu di dunia. Panggilan (beruf, Jerman) tidak selalu harus menjadi ‘rohaniwan atau rohaniwati’. Calvin menandaskan, kemampuan dan keterampilan (talenta) adalah pemberian Allah kepada semua orang, supaya mereka dapat berfungsi lebih efektif di dunia. Singkatnya, para reformator menyatakan tidak ada perbedaan derajat kerja antara yang rohani atau jasmani, gerejawi atau duniawi.

 

Pekerjaan di rumah, dapur, gudang, bengkel, ladang dan sebagainya, dapat menjadi pujian bagiNya ketika bertitik tolak, terarah dan tertuju bagi kemuliaan Allah.

Ketika pekerjaan itu dilakukan dengan tujuan bagi kemuliaan Allah maka itu berarti “Bekerja Bagi Allah”. Dengan menghayati itu maka segala pekerjaan yang kita lakukan, adalah “Bekerja Bagi Allah”.

 

Selamat Bekerja Bagi Allah…

Bekerja Bagi Allah

1 Samuel 3: 1-20 | Mazmur 139:1-6, 13-18 | 1 Korintus 6:12-20 | Yohanes 1:43-51    Mendengar kata “Bekerja Bagi Allah” banyak …