Currently browsing tag

Rendah Hati

Merendahkan Diri, Tuhan Memberkati

Waosan: Matius 23 : 1-12 Manusia yang dalam Bahasa Jawa disebut Menungsa yang diidentikkan (jarwo dhosok) sebagai “menus-menus tur mesoso” yang artinya “berwujud (kelihatan) dan serakah“. Alasan sebutan itu ialah masih adanya orang-orang yang mempunyai harta melimpah dan kekuasaan namun menyakiti keluarga, saudara, dan teman sendiri karena lupa diri akibat harta …

Rendah Hati Tanda Anak Tuhan

Bacaan: Yesaya 50: 4-9a  |  Mazmur 118:1-2, 19-29  |  Filipi 2: 5-11  |  Matius 21:1-11  Kata “rendah hati” adalah kata yang menggambarkan keadaan …

Bacaan : Bilangan 21:4-9  |  Mazmur 107:1-3  |  Efesus 2:1-10  |  Yohanes 3:14-21

 Dalam menghadapi dan menjalani hidup setiap orang dituntut atau diharapkan mampu memiliki kecerdasan, yaitu suatu kemampuan menangkap, memahami dan merespon/melakukan dengan baik terhadap sesuatu hal. Dalam hal ini termasuk masalah iman/keyakinan.

Dalam iman orang juga diharapkan mampu menangkap, memahami dan melakukan kehendak Allah dengan benar dalam hidup sehari-hari. Sebagai wujud refleksi imannya.

Beriman bukan sekedar beriman, beriman butuh kecerdasan untuk mampu menangkap, memahami dan melakukan apa yang diimani itu (tidak sekedar pokoke).

Melalui bacaan di atas kita diajak untuk memahami salah satu wujud/refleksi dari kecerdasan hidup beriman, yaitu “Kerendahan Hati”. Orang beriman yang cerdas tentunya tahu bahwa dirinya harus bersikap rendah hati (tidak sombong, tidak merasa dirinya paling pandai, paling rohani dsb).

Mengapa harus rendah hati?

Melalui bacaan di atas kita ditunjukkan tentang siapakah kita (orang percaya) ini. Kita adalah orang-orang yang hidup bukan karena kehebatan, kekuatan, kemampuan kita sendiri. Kita hidup, kita memiliki, kita dapat melakukan segala sesuatu adalah karena kasih setia dan anugerah Allah. Oleh karena itu tidak ada sesuatu hal yang patut kita sombongkan, tetapi justru membawa kita kepada ucapan syukur dan patuh kepada Allah.

Melalui bacaan tersebut kita diajak untuk berefleksi apakah kita adalah orang beriman yang cerdas, yang memiliki sikap rendah hati, hidup penuh syukur, taat kepada Allah, ataukahsebaliknya menjadi orang yang bebal dengan sikap yang sombong, kurang bersyukur bahkan sering memberontak terhadap Allah.

Kiranya kita adalah orang-orang beriman yang cerdas. Tuhan memberkati.

Kerendahan Hati Refleksi Dari Kecerdasan

Bacaan : Bilangan 21:4-9  |  Mazmur 107:1-3  |  Efesus 2:1-10  |  Yohanes 3:14-21  Dalam menghadapi dan menjalani hidup setiap orang dituntut atau …

Rendah Hati

Mazmur 84 : 1-7   Dalam hidup ini setiap orang ingin dirinya dihargai. Untuk itu maka berbagai macam cara atau sikap diperlihatkannya, …