TUHAN TETAP SETIA
Ulangan 7: 6 – 9
Bangsa Israel adalah umat milik Allah. Ini dinyatakan dalam Ulangan 7:6 “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.” Tuhan Allah menggenapi setiap janji yang dibuat-Nya bagi mereka. Oleh karena itu bangsa Israel diingatkan bahwa keberadaan mereka itu karena perbuatan dan kesetiaan Tuhan seperti dalam Ulangan 7:8 “tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.” Tuhan Allah memilih suatu umat yang akan mengasihi, melayani, dan menaati-Nya. Dia membuat sebuah janji kepada umat-Nya, suatu perjanjian yang kekal yang akan berlaku turun-temurun. Dia berjanji pada Abraham dalam Kejadian 17:7 “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” Allah kita adalah Allah yang setia.
Dia tidak pernah mengingkari perjanjian dengan bangsa Israel atau meninggalkan orang-orang pilihan-Nya. Bahkan ketika bangsa Israel berpaling meninggalkan Tuhan dan berulang kali tidak taat, Dia tidak memusnahkan mereka hingga habis. Tetapi tentu saja mereka dihukum, dan Alkitab berkata bahwa Dia menyembunyikan wajah-Nya dari umat-Nya karena dosa-dosa mereka. Namun meskipun Tuhan menghukum mereka, Dia tidak meninggalkan mereka. Yesaya 54:7-8 “Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.” Kemudian kita bisa bertanya, apakah Tuhan Allah hanya mengasihi kepada bangsa Israel saja? Tentu saja tidak. Tuhan Allah mengasihi semua bangsa. Maka kita bisa memaknai pemilihan bangsa Israel sebagai umat Allah dengan beberapa hal.
Pertama, pemilihan bangsa Israel adalah makna yang dihidupi bangsa itu dalam relasinya dengan Tuhan Allah. Makna pemilihan ini penting untuk semakin mengikat relasi umat dengan Tuhan, meskipun umat Tuhan berkali-kali berbuat dosa dan menjauh dari-Nya, Tuhan senantiasa mengasihi umat-Nya dengan setia. Kedua, pemilihan bangsa Israel ini tidak berarti kasih dan kesetiaan Tuhan yang eksklusif. Kita mendapati berbagai cerita tentang bangsa lain yang diselamatkan Tuhan dari Perjanjian Lama misalnya keluarga Rahab dari kota Yerikho, Rut orang Moab menantu ibu Naomi adalah nenek moyang Daud dari Boas, dan kota Niniwe yang diperingatkan Tuhan melalui nabi Yunus agar bertobat. Ketiga, ikatan sebagai bangsa pilihan Tuhan karena kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya bukan didasarkan atas identitas bangsa, tetapi karena iman seperti Abraham yang percaya kepada Tuhan Allah dan janji kesetiaan-Nya. Hal ini sesuai dengan Galatia 3: 7 “Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.” Maka kita hidupi dengan penuh percaya Tuhan yang setia itu senantiasa mengasihi kita sebagai umat milik-Nya, dan hidup dalam pemeliharaan Tuhan, serta menuruti segala firman-Nya. Tuhan memberkati. Amin