Berjaga dan Setia

Lukas 21:25-36

Hari ini kita diizinkan Tuhan memasuki Masa Adven. Apa istimewanya masa ini bagi kehidupan kita? Masa Adven merupakan waktu untuk melakukan refleksi diri dan mengubah semua yang perlu diubah, mensyukuri hal yang harus disyukuri, dan menerima hal-hal yang tidak dapat diubah dalam kehidupan kita. Di masa Adven ini kita juga diberi kesempatan untuk menghayati kembali seperti apa relasi kita dengan Allah, bersama sesama, dan dengan ciptaan Allah yang lain. Apakah relasi-relasi yang kita jalani menjadi berkat atau sebaliknya? Melalui Masa Adven, kita juga diingatkan tentang kedatangan Tuhan kembali. Ia akan datang kembali pada waktu yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali Allah sendiri. Yang terpenting di sini bukanlah mengetahui kapan dan bagaimana kedatangan-Nya, melainkan bagaimana kita menghayati hari-hari penantian dengan hati yang kuat menghadapi aneka godaan, tulus hati, murah hati, sukacita, dan tetap dalam kekudusan.

Supaya pada masa penantian ini hati kita kuat, firman Tuhan menjadi sumber peneguhan. Warta Injil memberitakan pentingnya umat Allah hidup dalam kewaspadaan dalam menantikan kedatangan Tuhan kembali. Firman Tuhan yang kita baca pada hari ini mengungkapkan tanda-tanda alam yang dahsyat, bergeloranya laut, dan terguncangnya langit (ayat 25). Hal itu menjadi suatu gambaran keadaan yang dapat membuat orang mengalami kecemasan dan mati ketakutan. Namun itu bukan akhir dari segalanya. Apa yang terjadi itu justru menjadi penanda awal masa kedatangan Anak Manusia. Di dunia pertanian, pergantian musim biasanya akan ditandai dengan tumbuhnya tunas-tunas baru pada pohon. Ketika tunas-tunas itu mulai muncul, maka musim dingin yang membuat tumbuh-tumbuhan tidak mampu bertahan hidup, akan berhenti, dan berganti musim panas yang membawa harapan. Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan keadaan yang akan terjadi sesudah tanda-tanda yang mengerikan itu. Melalui perumpamaan ini, Yesus ingin menegaskan bahwa setelah masa yang sukar itu, akan muncul masa yang penuh harapan. Itu adalah masa ketika Kerajaan Allah dinyatakan. Kehadiran Anak Manusia mengubah keadaan yang sukar, berat, dan penuh kengerian, menjadi masa yang penuh harapan. Maka dari itu marilah kita setia dan berjaga untuk terus menanti kehadiranNya sekalipun kini gelora dan guncang kehidupan melanda.