IBADAH SEBAGAI TANDA MEWUJUDKAN KASIH KEPADA SESAMA
Bacaan: Matius 18: 15-20
Arti ibadah adalah mempersembahkan seluruh kehidupan sebagai pengabdian kepada Tuhan dan memberikan pelayanan kepada sesama untuk memuliakan nama Tuhan, sebagai respon terhadap keselamatan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita manusia. Ibadah itu memiliki arti yang luas, tidak hanya menyangkut persekutuan, kegiatan di Gereja dan di rumah-rumah ibadah, melainkan hubungan dengan Tuhan melalui seluruh sikap hidup kita sehari-hari. Sebagai bentuk ucapan syukur kita sebagai umat Tuhan karena sudah berkorban bagi kita, maka ibadah tidak hanya dilakukan di gereja, tetapi yang terpenting adalah mempersembahkan hidup kita secara penuh kepada Tuhan dengan cara mengasihi sesama sebagai bentuk ibadah kita kepada Tuhan.
Kasih ini harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap orang percaya seperti yang diperintahkan Tuhan Yesus, “Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri.” Kasih kepada sesama adalah merupakan tolok ukur apakah seseorang mengenal Tuhan atau tidak. Jika seseorang rajin beribadah namun di dalam tindakan sehari-hari tidak mencerminkan kasih seperti yang diajarkan Tuhan, maka sama halnya ia hanya mengasihi dirinya sendiri saja, karena kasihnya tidak dapat dirasakan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.
Kita merenungkan pesan hari ini, bagaimana kita dapat mengasihi sesama sebagi bentuk ibadah kita menurut Firman Tuhan:
- Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia. Orang yang mengasihi sesama adalah orang yang sudah memenuhi hukum taurat (Roma 13: 10)
- Menegur dengan lemah lembut. Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata, jika ia mendengarkan nasehatmu, engkau telah mendapatkanya kembali (Matius 18: 15).
Disini jelas sikap sabar rendah hati sangat dibutuhkan sebagai orang percaya, sebagi bentuk ibadah kita kepada Sesama. Selamat beribadah dengan wujud kasih dan pelayanan kepada sesama. Tuhan Yesus memberkati. Amin