Persiapan Menyambut Kedatangan TUHAN
Bacaan: Yesaya 40: 1-11 dan Markus 1:1-8
Injil Markus melewatkan kelahiran dan tahun-tahun awal kehidupan Kristus, dalam Injil ini langsung membahas rangkaian peristiwa yang mengawali pelayanan Tuhan Yesus. Pelayanan ini sendiri merupakan apa yang sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya dalam Perjanjian Lama, pelayanan Tuhan Yesus didahului oleh seorang yang diutus untuk mempersiapkan umat Tuhan menyongsong kedatangan-Nya. Apa yang dilakukan dan diucapkan oleh Yohanes Pembaptis merupakan apa yang sebelumnya sudah disampaikan oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama baptisan dan khotbah yang dilakukan olehnya sejalan dengan ayat-ayat Alkitab.
Yohanes Pembaptis sendiri tampil layaknya para nabi zaman Perjanjian Lama yang menyampaikan pesan dari Tuhan sendiri kepada umatNya. Namun apa yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis bukan hanya penggenapan akan apa yang dinubuatkan, lebih dari itu merupakan sebuah kabar gembira tentang anugerah dari Tuhan yang sangat besar melebihi semua janji yang pernah Tuhan sampaikan kepada umatNya, karena Tuhan sendiri yang datang untuk menebus umatNya melalui Yesus Kristus. Karena itu, Yohanes Pembaptis menekankan pentingnya persiapan untuk menyambut kedatangan Tuhan itu. Dalam seruannya kepada para pendengarnya, Yohanes meminta agar setiap orang mempersiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan. Yang dimaksudkannya tentu bukan jalan secara fisik, yang biasa dilewati oleh orang-orang melainkan jalan yang dimaksud adalah hati setiap orang.
Hati yang lurus dan bersih yang terbuka menerima Tuhan adalah hal yang ditekankan oleh Yohanes Pembaptis, Sikap ini merupakan hal apa yang harus dilakukan oleh setiap orang yang mau menyambut dan menerima Tuhan dalam hidupnya, termasuk kita semua orang yang beriman. Tuhan akan ada dan tinggal didalam hati yang bersih yang lurus dan mau menyambutnya, sebaliknya, ketika hati dipenuhi oleh hal-hal yang buruk, dengan sendirinya hati itu menolak Tuhan.
Menjadi perenungan dan pembelajaran yang penting bagi kita para orang percaya dari apa yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis ini. Masing-masing kita, dapat melihat dirinya sendiri dan mengetahui, apakah saya siap menerima kedatangan Tuhan atau sebaliknya saya menolak kedatangan Tuhan. Hati yang menerima kedatangan Tuhan adalah hati yang bersih dari kemarahan, kebencian, iri dan dengki dan hal-hal buruk lainnya. Hati yang siap menerima Tuhan adalah hati yang mengasihi dan mau memaafkan kesalahan orang lain.