Komunitas yang Melakukan Firman dan Melayani Allah

Bacaan : Keluaran 19: 2-8a | Matius 9: 35 – 10: 8

  

Manusia senantiasa hidup dalam komunitas-komunitas. Komunitas ini memiliki relasi yang beraneka ragam. Namun meskipun dalam keberagaman, orang-orang percaya sebagai pribadi dan sebagai bagian dari komunitas, perlu memahami hakikat keberadaannya dalam sudut pandang iman. Pengikut Kristus adalah orang-orang yang percaya dan memegang perutusan dan janji-Nya. Kristus menyatakan kehendak Allah. Kehendak Allah ialah memanggil manusia umat-Nya untuk masuk ke dalam karya dan kasih-Nya. Tuhan Yesus berkarya dengan belas kasihan, menyatakan kabar sukacita Injil Kerajaan Sorga. Ada karya keselamatan yang sedang dan terus dikerjakan Allah di dunia ciptaan-Nya ini. Dengan belas kasihan, Tuhan Yesus menolong orang-orang yang lemah, sakit, dan tidak berdaya. Ia memperhatikan mereka dengan kasih dan tindakan yang memulihkan, menjadikan mereka lebih baik.

Keberadaan manusiawi tentu ada batasnya. Banyak orang memerlukan perhatian, pemulihan, dan tindakan kasih, namun yang tidak banyak yang dapat melakukannya, tidak sebanding dengan yang memerlukan. Tuhan Yesus memanggil, memperlengkapi, dan mengutus para murid untuk turut mengerjakan yang dikerjakan-Nya, menyatakan belas kasihan yaitu karya Allah. Mereka adalah orang-orang biasa dengan pekerjaan biasa dan keterbatasan mereka masing-masing, bahkan ada satu yang dicatat oleh Injil yang akan mengkhianati Tuhan Yesus di waktu yang akan datang. Namun karya Allah tidak dibatasi oleh keterbatasan manusia. Ia Sang Pemilik jalan untuk menyatakan kehendak-Nya.

Belas kasihan itu harus kita nyatakan dalam komunitas tempat kita berada. Kita menjadi utusan dari Tuhan untuk menyatakan kehendak dan karya Allah, Injil Kerajaan Sorga. Kita dipanggil untuk memulihkan, memberi daya, perhatian dan tindakan pelayanan bagi sesama. Tindakan kita bagi sesama, adalah memenuhi perutusan-Nya, melayani Dia yang mengutus kita. Di situasi yang sulit, bukanlah halangan untuk melayani, melainkan menjadi kesempatan dan waktu yang baik untuk mengolah dan belajar dari daya kreatif kuasa Allah melalui penyertaan Roh-Nya. Amin.