Roh Kudus Memampukan Kita Mewartakan Kasih Bagi Sesama

Bacaan: Kisah Para Rasul 2 : 1-21

Hari Pentakosta adalah satu dari tiga hari raya penting orang Yahudi (baca: Imamat 23:4-21) Pentakosta adalah hari ke-50 dihitung dari permulaan hari raya Paskah, yang disebut hari genap 7 minggu.

Hari raya ini disebut hari raya menuai/panen, atau hari raya buah bungaran. Bagi umat Yahudi hari pentakosta adalah hari penuh sukacita, dimana mereka mensyukuri berkat tuaian gandum.

Mereka membawa roti yang pertama yang dibuat dari gandum hasil panen yang baru untuk dipersembahkan kepada Tuhan sebagai kurban syukur.

Hari raya itu juga sebagai peringatan pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir, dan pada perkembangannya juga untuk memperingati hukum taurat di gunung Sinai.

Karena itu banyak orang hadir dan berkumpul di Yerusalem, bahkan orang-orang Yahudi yang merantaupun turut serta merayakan hari yang bersejarah ini.

Dihari pentakosta ini, ketika murid-murid sedang berkumpul untuk berdoa dan berpuasa di tempat yang telah diberitahukan oleh Tuhan Yesus, janji Bapa digenapi yaitu Roh Kudus dicurahkan.

Tuhan Yesus berkata, “…kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai di ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8).

Pencurahan Roh Kudus ini merupakan dari nubuatan nabi Yoel yang menyatakan “kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu (Yoel 2:28-29), dan juga merupakan penggenapan atas apa yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis mengenai Tuhan Yesus, “aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepas kasut-Nya”.

Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api (Matius 3:11).

Dalam hal ini, Roh Kudus dicurahkan dengan memakai tanda yang kelihatan secara kasat mata dan terdengar oleh telinga yaitu tiupan angin yang keras dan lidah-lidah seperti nyala api.

Semoga Roh Kudus memampukan kita mewartakan kasih bagi sesama. Amin.