Dipanggil Sebagai Umat, Diutus Sebagai Pekerja

Roma 5 : 1-8  |  Matius 9 : 35- 10:8

 

Henry Dunant pendiri Palang Merah adalah anak pengusaha besar dan penganut Kristen yang taat. Henry juga menjadi seorang pengusaha sukses dan penganut Kristen saat dewasa.

Tahun 1863, Henry bersama keempat kawannya mendirikan komite internasional untuk bantuan para tentara yang cedera korban perang, sekarang disebut Komite Palang Merah Internasional atau International Committee of the Red Cross (ICRC). Untuk itu Henry harus terlibat hutang besar hingga jatuh bangkrut serta dijauhi teman-temannya karena berkomitmen pada pengembangan Palang Merah Dunia.

Pengorbanan yang tidak sedikit dari Henry Dunant demi pelayanannya pada kemanusiaan. Sebagai pewarta kabar baik, penderitaan yang Henry Dunant hadapi sama sekali tidak menyurutkan semangatnya untuk terus ‘mewartakan kabar baik’, menolong sesama yang membutuhkan.

Pemilihan Allah pada umatNya memang bersifat mutlak, terpilih hanya oleh kasih karunia, bukan karena kebaikan atau kelayakkan umat sejak awal. Sebagai umat pilihan Allah, kita memang pantas berbangga. Namun, pemilihan itu pun mengandung tanggung jawab yang besar. Sebagai umat pilihan Allah kita harus menunjukkan kualitas dalam diri kita, sehingga layak dilihat sebagai umat Pilihan, sebagai “Harta Kesayangan Allah”. Jelaslah iman kepada Allah dalam Kristus menuntut perbuatan kasih terhadap sesama bukan hanya kata-kata di bibir saja. Kristus yang telah menunjukan teladan bagi kita tentang tugas perkabaran Injil seperti yang kita temukan dalam Injil Matius 9 dan 10. Betapa Allah dalam Kristus mau berkorban mengambil rupa sebagai manusia, melepas segala kemuliaanNya, dihina, dikucilkan, bahkan hingga mati di kayu salib.

Semua itu Yesus lakukan untuk mencari yang terhilang, memberitakan kabar baik, serta mencurahkan karunia Allah kepada orang-orang yang menderita. Dalam keadaan apa pun kita, sebagai umat beriman tentunya diharapkan mau lebih peka pada keadaan sekitar. Masih banyak di luar sana orang yang membutuhkan uluran kasih Allah. Kita sebagai umat yang telah beroleh kasih Allah, hendaknya mau menjadi pekerja kepada sesama. Kiranya Kasih Allah terus menaungi kita, memberi kekuatan kita melewati segala penderitaan hidup, memampukan kita memiliki hidup yang bersinar dan menjadi cerminan kasih Allah kepada seluruh umat di dunia. Tuhan Yesus Memberkati! Amin

 

%d blogger menyukai ini: