Keluar Dari Gelap Menuju Terang
Bacaan:
Yesaya 52 : 7-10; Mazmur 98; Ibrani 1 : 1-12; Yohanes 1 : 1-14
Natal telah tiba….. Istilah Natal bukan istilah yang asing bagi dunia kekristenan. Istilah Natal begitu populer, hangat, dan istimewa untuk diperdengarkan, bahkan didengungkan oleh gereja-gereja Tuhan pada masa kini setiap memasuki bulan Desember. Setiap elemen yang terlibat di dalam gereja begitu sibuk mempersiapkan perayaan untuk menyambut Natal, baik itu pendeta, majelis, aktivis, dan seluruh jemaat. Mereka semua terlibat dalam persiapan demi kemeriahan dan keceriaan menyambut perayaan Natal.
Lalu makna apakah yang dapat kita rasakan didalam hati kita ketika Natal tiba ?
Sebagai wujud kasih Allah kepada manusia kelahiran Tuhan Yesus sudah dikumandangkan dan diberitakan sejak dahulu sebagai kabar baik dan menggembirakan, kabar yang membawa kedamaian, kabar akan datangnya penghibur dan penebus umat Yerusalem (Yesaya 52 : 7–10).
Dahulu Allah berbicara kepada umatNya melalui nabi–nabiNya, tetapi di zaman akhir ini Tuhan berfirman melalui PutraNya, yang keberadaanNya menggambarkan cahaya terang kemuliaan Allah (Ibrani 1 : 1–3)
Hendaklah kita bersorak–sorai, bergembira, dan memuji Tuhan karena Tuhan sudah menunjukkan kasihNya kepada kita untuk datang memberikan kebenaran dan keadilanNya (Mazmur 98).
Yang sebelumnya masih merasakan atas kegelapan didalam kehidupan kita, kelahiranNya adalah datangnya terang bagi dunia, terang yang bercahaya didalam kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang itu (Yohanes 1 : 4,5).
Jadi hendaklah Natal bermakna bagi kita sebagai Terang yang datang bagi kita, kita keluar dari gelap dan datang pada terang itu dengan penuh sorak–sorai dan sukacita.
A m i n….