Berbahagia Dalam Iman & Pengharapan
Efesus 1 : 11-23
Apakah ada di antara kita yang pernah merasa putus asa karena sesuatu hal? Seringkali berbagai persoalan dan beban hidup bisa membuat orang berputus-asa. Namun tidak demikian seharusnya bagi orang percaya. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya berputus-asa. Dalam segala keadaan, sesulit apapun itu, sesungguhnya Tuhan tidak meninggalkan anak-anak-Nya. Tuhan memberikan pengharapan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Dalam bacaan kita, Paulus dipakai Tuhan untuk meneguhkan iman dan pengaharapan jemaat Efesus. Paulus meyakinkan bahwa orang-orang percaya telah ditentukan Tuhan dari semula untuk menerima kasih karunia. Orang percaya telah dipilih sebelum dunia dijadikan supaya kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (Efesus 1:4); telah ditentukan dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya (ayat 5); telah beroleh penebusan yaitu pengampunan dosa (ayat 7); menerima penyataan atas rencana dan kehendak-Nya (ayat 9); menerima bagian yang dijanjikan di dalam Kristus Yesus (ayat 11); telah dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai jaminan kesempurnaan keselamatan (ayat 13-14). Semuanya itu menunjukkan betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan Tuhan bagi orang-orang kudus (ayat 18) dan betapa hebatnya kuasa Tuhan atas orang percaya (ayat 19).
Tuhan Yesus sendiri menghibur para murid dan orang banyak, “berbahagialah…” (Lukas 6:20-23). Sungguh, kebahagiaan sejati hanya bisa diberikan oleh Tuhan sendiri. Betapa besar karunia yang Tuhan sediakan bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Mengimani besarnya rahmat Tuhan bagi orang percaya dapat memberikan daya, kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Kemiskinan, kehausan dan kelaparan, kesusahan dan penganiayaan tak ada apa-apanya dibandingkan dengan Anugerah-Nya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan diri pada penghiburan dunia sedang menuju kecelakaan (ayat 24-26).
Sejauh mana kita percaya dan mempercayakan hidup pada Tuhan akan menentukan seberapa tangguh kita menjalani kehidupan ini. Orang percaya di berbagai tempat mengalami pergumulan dari masa ke masa. Tantangan dan rintangan tidak mudah untuk dilalui. Namun nyata bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Tuhan meneguhkan iman dan pengharapan orang-orang percaya. Dan semua itu tidak hanya terjadi di Paulus atau pun Yesus saja. Sampai saat ini dan di sini pun kuasa Tuhan bekerja atas kita.
Tuhan sudah memilih kita dari semula bukan untuk mencelakakan atau membinasakan kita. Tuhan telah memilih kita untuk menyelamatkan kita. karena itu, seberat apa pun pergumulan yang sedang kita alami saat ini, jangan berhenti beriman. Tetaplah berharap dan percaya pada Tuhan. Segala pergumulan penderitaan hidup sifatnya hanya sementara, namun kasih Tuhan kekal selamanya. Yang perlu kita lakukan adalah mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Dan Tuhan melakukan apa yang menjadi bagian-Nya.
Pertanyaannya, apakah yang menjadi bagian kita itu? Bagian kita adalah: Pertama, percaya. Percaya bahwa Tuhan berkuasa atas hidup kita. Percaya bahwa Tuhan memberi kekuatan dan hikmat yang memampukan kita menghadapi persoalan. Kedua, berusaha. Berusahalah semampu kita. Berusahalah sebaik mungkin dan jangan menyerah. Ketiga, tetaplah berpengharapan. Tambatkanlah pengharapan kita kepada Tuhan, hanya kepada Tuhan! Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri. Tetaplah fokus, arahkan perhatian pada tuntunan Tuhan.