Kuasa Menjadi Anak-Anak Allah

Bacaan :  Lukas 24:36b-48, Kisah Para Rasul 3:12-19, 1 Yohanes 3:1-7

 

Yesus Kristus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, mengalahkan maut dibuktikan dengan kebangkitanNya, naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepadaNya dan mencurahkan Roh Kudus menjadi sumber kuasa bagi kita.

Setelah Yesus mengalami kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya dan Yesus membuka pikiran para muridNya sehingga mereka bisa mengerti tentang kematian dan kebangkitan Kristus kepada dunia (Lukas 24:36b-48). Petruspun berani menyatakan kuasa kebangkitan Kristus saat menyembuhkan seorang lumpuh, bahkan Petrus menyerukan agar orang banyak sadar dan bertobat agar memperoleh anugerah dari kuasa kebangkitanNya, yaitu pengampunan dosa (Kisah Para Rasul 4 : 19-20).

Didalam Kristus orang-orang percaya disebut sebagai anak-anak Allah, dan dalam kebangkitanNya Kristus memberikan kuasa kepada orang-orang percaya. Diberi kuasa dalam hal ini berarti bahwa setiap orang percaya diberi hak dan kemampuan, namun hak dan kemampuan itu hanya dapat dilakukan dalam dan demi nama Yesus. Dengan demikian segala sesuatu yang dilakukan oleh orang percaya (anak-anak Allah) hendaklah dalam dan demi nama Yesus.

Untuk itu marilah kita sebagai anak-anak Allah bertanya dalam diri kita masing-masing : apakah segala sesuatu yang kita lakukan sudah kita lakukan dalam dan demi nama Yesus?