Kuasa Kasih Kristus

Bacaan : Yohanes 10:11-18

 

Bagi Daud, Tuhan itu seperti seorang gembala. Pengalaman hidupnya sebagai seorang gembala, mengajarkan arti penting seorang Gembala bagi domba-dombanya. Gembala merawat domba-dombanya sehingga mereka terpelihara. Gembala mencari tempat-tempat yang berumput hijau dan berair segar, dan menuntun domba-dombanya ke sana. Gembala melindungi domba-dombanya dari bahaya. Bisa dikatakan, domba tidak perlu memikirkan apa-apa lagi, semua sudah diatur dan diurus oleh sang gembala. Demikianlah Daud melihat Tuhan sebagai Gembala, pemelihara, penuntun dan pelindung baginya. Tuhan segalanya bagi Daud. Karena itu Daud tidak merasa khawatir dan takut bahkan di dalam lembah kekelaman sekalipun (artinya di dalam kesusahan dan bahaya) karena Tuhan selalu beserta.

Tuhan Yésus juga pernah menggambarkan dirinya sebagai seorang Gembala. Tuhan Yésus menekankan bahwa Ia adalah Gembala yang baik. Ia bukan hanya memelihara domba-domba-Nya tetapi juga memberikan nyawa-Nya sendiri untuk keselamatan mereka. Itulah yang diperbuat Yésus bagi manusia berdosa.

Jika nyawa saja diberikan Tuhan Yésus bagi kita, maka apa yang tidak akan diberikan-Nya untuk kebaikan kita? Ia pasti memberikan segala sesuatu untuk kebaikan kita. Kalau begitu, maukah kita percaya penuh kepada-Nya? Mengapa kita masih terus mengkuatirkan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikuatirkan? Marilah belajar mengimani kasih Tuhan bersama dengan Daud, bersama dengan para pengikut Kristus.

Lain dulu, lain sekarang. Setelah Tuhan Yésus bangkit dan naik ke sorga, para murid menerima kuasa Roh Kudus yang mengubah hidup mereka. Melenyapkan ketakutan dan kekuatiran, menumbuhkan keberanian dan semangat untuk bersaksi.

Pétrus dan Yohanes telah bersaksi, bukan hanya dengan perkataan tetapi juga dengan perbuatan. Penyembuhan seorang lumpuh di Bait Allah menjadi kesaksian yang nyata, dapat dilihat dan dirasakan oleh banyak orang. Alhasil, walaupun para pemimpin agama Yahudi marah, banyak orang yang menjadi percaya dan diselamatkan.

Lalu apa yang membuat Pétrus, Yohanes dan murid-murid yang lain mau bersaksi tentang Kristus dengan segala risikonya? Tentu karena mereka sudah menyadari besarnya kasih dan pengorbanan Tuhan Yésus bagi mereka. Bagaimana dengan kita? Tuhan Yésus telah memberikan nyawa-Nya untuk kita. Setidaknya ada dua hal yang perlu kita catat:

  1. Jika nyawa saja diberikan-Nya pada kita, kita tidak perlu kuatir akan apa pun, karena semua yang kita perlu pasti akan diberikannya pada kita
  2. Jika Tuhan Yésus telah memberikan nyawa-Nya untuk kita, apa yang akan kita persembahkan sebagai rasa syukur kepada-Nya?

Rasul Yohanes menghubungkan kasih Kristus terhadap orang percaya dengan sikap orang percaya kepada sesamanya. Sebagai ungkapan syukur atas kasih Kristus, orang percaya harus mengasihi sesamanya. Dengan cara demikianlah orang-orang percaya menjadi saksi-saksi Kristus! Amin.