Bertindak Untuk Menegakkan Kebenaran

Bacaan : Yohanes 2 : 13–22

Kisah yang ditulis dalam perikop ini memiliki latar belakang hari raya paskah yang akan diikuti oleh orang Yahudi yang merayakan paskah di Bait Allah yang terletak di Yerusalem. Bait Allah memiliki nilai penting karena Bait Allah dipahami sebagai tempat kehadiran Tuhan di tengah umatNya. Sangat disayangkan Bait Allah yang semestinya menjadi tempat dimana kebenaran dan kehendak Tuhan dilaksanakan menjadi tempat jual beli yang menguntungkan kelompok tertentu. Situasi ini dipandang tidak benar oleh Tuhan Yesus, maka para pedagang diusir dengan cambuk tali dan menjungkir–balikkan meja tempat penukaran uang (ayat 15).

Pembersihan Bait Allah menjadi tindakan besar dari pelayanan Tuhan Yesus di muka umum. Hal ini menginspirasi dan mengingatkan kita orang percaya untuk berani bertindak di tengah ketidakbenaran.  Kebenaran kita dapat diawali dengan kepekaan kita terhadap ketidakbenaran yang ada di sekitar kita atau justru yang kita lakukan sendiri/diri pribadi. Memang untuk bertindak menegakkan dibutuhkan keberanian dan tak jarang dalam kesendirian kita seringkali tidak mampu atau tidak berdaya untuk melawan ketidakbenaran. Untuk itu kebersa  maan dengan berbagai pihak yang mempunyai kesadaran agar kebenaran selau ditegakkan harus terus dikembangkan.

Untuk ketidakbenaran yang masih sering dilakukan sendiri/pribadi, mari kita berintrospeksi, apakah tindakan kita sudah sesuai dengan kehendak dan hikmat dari Tuhan?

Marilah kita bersama-sama menegakkan kebenaran yang dimulai dari diri kita sendiri. Amin.

%d blogger menyukai ini: