Pancaran Sinar Kasih Tuhan Yang Menyelamatkan

Lukas 2 : 22-40
Adakah diantara saudara yang suka menunggu? Menunggu bagi kebanyakan orang tidak enak. Belum lama ini saya menunggu di telkom. Ternyata antriannya panjang sekali, ada lebih dari 5 orang di depan saya. Dibutuhkan waktu satu jam lebih sebelum saya bisa sampai customer service. Harus saya akui, menunggu terasa tidak menyenangkan.

Itu baru satu jam. Bagaimana kalau kita harus menunggu bertahun-tahun untuk satu janji? Pembacaan Injil kita hari ini mengantar kita bertemu dengan Simeon, seorang Israel yang setia menantikan janji Allah tentang datangnya seorang Mesias. Simeon telah menerima janji dari Roh Kudus sendiri bahwa ia tidak akan mati sampai ia berjumpa dengan Mesias yang dijanjikan Allah.

Di dalam Injil Lukas tidak secara spesifik menyebutkan berapa lama Simeon sudah menunggu dan berapa usianya saat itu. Tahun-tahun penantian akan Mesias itu tidak membuat Simeon menjadi orang yang melupakan janjiNya. Ia malah bertumbuh menjadi orang yang sangat dekat dengan Tuhan.

Dari Simeon, kita melihat bahwa janji dan firman Allah digenapi. Tugas kita saat penantian itu adalah tetap setia, tetap hidup benar, saleh dan dengar-dengaran perkataan Roh Kudus. Percayalah bahwa “Ia yang menjanjikannya setia” (Ibr 10:23). Adakah kita juga membiarkan Roh Kudus menuntun kehidupan kita saat menanti penggenapan janji dan firman Allah?

Allah tidak harus segera menggenapi janjiNya. Ia punya waktu sendiri. Kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan waktu Allah. Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya. Jelaslah, bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat bukan hanya bagi umat Israel, tetapi juga  bagi segala bangsa. Kesaksian Hana kepada semua orang tentang bayi ini semakin memperkuat fakta kita tidak berhadapan dengan bayi biasa-biasa saja. Dia sungguh adalah Mesias yang dinantikan itu.

Akan tetapi, iman kita yang kecil juga mempunyai persamaan juga dengan iman mereka yang besar. Simeon, Hana, saya dan saudara semua tak pernah melihat Yesus disalibkan, dikuburkan lalu dibangkitkan. Namun dengan iman kita semua percaya Ia adalah Mesias. Kita semua di sini juga adalah pewaris iman dari sinar kasih Tuhan  “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29).

Kiranya kita menjadi umat yang semakin yakin akan kegenapan janji Allah, semakin beriman pada Mesias yang sudah datang dan semakin rajin mengabarkan kedatangan Mesias kepada dunia ini. Pelajaran ini menjadi bekal kita dalam menghayati masa Natal. Sukacita Natal mendorong kita semua melakukan  demi kemuliaan Allah Bapa melalui PutraNya, Yesus Kristus dalam persekutuan dengan Roh Kudus.

%d blogger menyukai ini: