Relasi Keluarga Dengan Tuhan Yang Selalu Diperbarui
Baca: Matius 22 : 34-46
Tujuan dari setiap orang percaya dalam membina rumah tangga adalah Kristus yang selalu dimuliakannya di tengah-tengah keluarga.
Berbicara tentang relasi keluarga dengan Tuhan kita juga tidak lepas berbicara tentang kerajaan surga yaitu berbicara tentang pemerintahan. Dalam pemerintahan tersebut tentu ada yang memimpin, maka dalam kerajaan surga yang menjadi pemimpinnya adalah Tuhan Allah itu sendiri.
Paulus menekankan kepada jemaat di Kolose di dalam keluarga diharapkan adanya suatu hubungan hak dan kewajiban yang dilandasi atas dasar kasih.
Paulus juga menulis nasehat yang penting kepada jemaat di Efesus dimana Paulus tidak ingin melihat rumah tangga Kristen itu hancur karena kurang memperhatikan tugas dan peran masing-masing (Efesus 5:22) oleh karena itu Paulus sangat mengharapkan masing-masing anggota keluarga di jemaat Kolose dapat menjalankan hak dan kewajibannya sesuai kehendak Tuhan yang didasari kasih supaya nama Tuhan dimuliakan.
Mengasihi itu sangat penting bagi anggota keluarga orang-orang percaya, karena mengasihi itu merupakan perintah yang harus kita taati. Mengasihi bukan sekedar saran atau himbauan belaka.
Tuhan Yesus menegaskan didalam Matius 22:37-38 mengatakan: kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu, itulah hukum yang terutama dan yang pertama, disini kasih adalah hokum, berarti kasih harus ditaati dan dilaksanakan.
Ketika seluruh anggota keluarga memahami posisi ini, maka akan terbentuklah sebuah keluarga yang sehati, harmonis, kuat, dan memiliki relasi yang indah dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga.
Maka di dalam keluarga yang seperti ini akan selalu diperbaharui oleh Tuhan. Amin.