Kemurahan Allah Bagi Bangsa
Baca: Matius 15: 10-20, 21-28
Dalam bacaan Matius 15:10-20 Tuhan Yesus tidak sedang berbicara tentang cara makan atau hal apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Dalam bacaan tersebut Tuhan menyatakan bahwa, dari dalam hati yang tidak terlihat manusia, muncul pikiran-pikiran yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Oleh karena pikiran-pikiran itu manusia berada dalam dosa kenajisan. Sedangkan dalam bacaan ke-2 dari ayat 21-28 bagaimana Tuhan Yesus berbelas kasihan kepada perempuan kanaan yang meminta kesembuhan bagi anaknya walaupun menurut agama Yahudi mereka tidak berhak untuk menerima berkat Tuhan. Dalam Matius 15:21-28 ini kita juga membaca ada istilah ”anjing”. Istilah ini tampaknya untuk menunjukkan perempuan Kanaan yang tidak berharga sehubungan dengan posisinya sebagai bangsa yang berada di luar kaum Israel. Namun ketika perempuan Kanaan itu menyatakan imannya dengan berkata ”namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (Mat 15:27), Tuhan Yesus sangat berkesan dan menghargai iman yang besar tersebut maka Tuhan berkenan menyembuhkan anaknya. Pembaca yang terkasih dalam bacaan pertama kita belajar tentang kebenaran yang dimulai dari hati. Hati dan pikiran manusia menjadi awal dari penilaian apakah kita berkenan dihadapan Tuhan atau tidak. Menurut Roma 3:10-12 tidak ada seorangpun yang benar dan bahwa semua orang telah menyeleweng. Oleh karena itu seharusnya kita tidak berhak menerima berkat dari Tuhan karena secara rohani kita bukan anak yang berhak menerima roti (Mat 15:26).
Jika demikian, apa yang dapat kita lakukan? Karena seperti perempuan Kanaan tanpa belas kasih Tuhan kita tidak dapat dibebaskan dari ”kerasukan dan sangat menderita”.
Pembaca yang dikasihi Tuhan, memang keberadaan kita telah membuat kita tidak berhak untuk menerima berkat Tuhan. Namun kemurahan Allah telah membuka jalan bagi umat manusia untuk dapat menerima berkatNya walaupun sebagai bangsa yang bukan bagian dari suku israel (bandingkan Yoh.3:16). Kemurahan itu telah dinyatakan dalam pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Tuhan menghendaki, kitapun mendapat kemurahanNya yaitu dengan merendahkan diri, menyadari keadaan kita yang tidak selamat dan dalam iman menerima penebusan dosa melalui Tuhan Yesus, sehingga kemurahan Allah kita peroleh dan menjadi berkat bagi kita. Amin.