Kristus Sumber Keadilan & Perdamaian

Renungan Minggu, 20 Januari 2013

Bacaan Alkitab: Filipi 2 : 1-11

 

Ketika orang berbicara tentang Keadilan dan Perdamaian tentu yang dibicarakan berkenaan dengan situasi atau keadaan serta sikap yang terjadi dalam hubungan antar manusia, yaitu suatu suasana dan hubungan antar manusia yang diharapkan  membawa suasana baik, menyenangkan dan damai. Suasana  atau keadaan yang  seperti itulah yang  diharapkan senantiasa terjadi dan dirasakan dalam kehidupan ini, namun sayangnya keadaan seperti itu sulit untuk diwujudkan, yang terjadi justru sebaliknya yaitu ketidak adilan dan permusuhan terjadi dimana-mana. Oleh karena itu Keadilan dan Perdamaian harus senantiasa diupayakan bahkan diperjuangkan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hal itu dapat terjadi, dan bagaimana Keadilan dan Perdamaian itu dapat diwujudkan?

Dalam bacaan di atas, Rasul Paulus mengawali nasihatnya dengan kata “dalam Kristus”, artinya bahwa Paulus mendasarkan atau memusatkan nasihatnya pada Kristus. Atau dengan kata lain bahwa Kristus yang telah menyelamatkan dan memberi damai sejahtera itu yang menjadi sumber dalam memberikan nasihat dan pengajaran.  Kristus yang bagaimana yang hendak dijadikan sumber  (teladan) dalam nasihatnya?

Dari ayat-ayat di atas Paulus  menunjukkan sifat atau tindakan Kristus yang menghargai manusia, tidak “pongah” atau membanggakan status, mau memperhatikan orang lain (tidak egois), rela berkorban bagi orang lain dan kesetiaanNya kepada Bapa didalam menjalankan tugas menyelamatkan manusia. Melalui karyaNya itu maka manusia didamaikan dengan Allah sehingga memperoleh keselamatan (damai sejahtera).

Dengan nasehatnya itu Rasul Paulus ingin mengajak kepada kita semua untuk hidup berpusat kepada Kristus sebagai sumber keadilan dan perdamaian. Dengan hidup berpusat pada Kristus itu tentulah kita akan mampu hidup dalam keadilan dan perdamaian.