Bersekutu Dengan Tuhan
Renungan Minggu, 23 September 2012
Bacaan : Kejadian 6 : 9-22, Nas: ayat 9
Berangkat dari judul tema “Bersekutu dengan Tuhan” artinya bahwa hidup kita ini harus selalu dekat dengan Tuhan dan bergaul dengan Tuhan. Itulah yang harus dilakukan oleh orang kristen, kalau ingin diselamatkan.
Sebagai contoh adalah kehidupan Nuh. Siapakah Nuh itu?
Nuh adalah manusia biasa sama seperti kita, hanya bedanya yaitu Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang sezamannya, dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Dan atas dasar itulah, ketika umat manusia di muka bumi ini dimusnahkan, hanya keluarga Nuh yang selamat, dan Nuh diselamatkan oleh Tuhan karena Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (ayat 8).
Kalau kita ingin diselamatkan, kita harus bisa meniru teladan Nuh sebagai orang yang benar dan tidak bercela di mata Tuhan, yaitu dengan hidup yang bersekutu dengan Allah. Bagaimana caranya? ada beberapa cara, salah satu diantaranya yaitu 4M melalui saat teduh.
M.1. Menerima : Melalui saat teduh kita menerima Firman Tuhan yang tertanam dalam hati kita yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita (Yakobus 1:21). Untuk membuat seseorang berakar dalam firman, maka langkah pertama adalah menerima firman dengan hati yang lemah lembut, artinya hati yang menyerah, tidak berontak, yang rela untuk dikoreksi dan dinasehati oleh Tuhan.
M.2. Merenungkan : Merenungkan atau meneliti firman Tuhan, meneliti hukum sempurna yang memerdekakan (Yakobus 1:5), maksudnya adalah membaca dengan teliti sehingga terserap menjadi iman, meneliti dengan serius sampai kita menemukan kedalamannya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat kita membacanya.
M.3. Melakukan dengan tekun : Bertekun didalamnya… sungguh-sungguh melakukannya (Yakobus 1:25) untuk membuat seorang berakar dan bertumbuh dalam iman, maka tindakan ”melakukan firman” adalah syaratnya. Banyak orang percaya yang membaca firman tapi tidak melakukannya sehingga mereka tidak mengalami mujizat dari Tuhan. Jadilah pelaku firman yang baik, lakukanlah firman terus-menerus sampai menjadi kebiasaan. Sebelum melakukannya kita perlu membuat rencana praktis dan terukur.
M.4. Membagikan : Membagikan kesaksian atau pertolongan. Ibadah yang tidak sia-sia adalah mengekang lidah hanya untuk memberitakan hal-hal yang memuliakan Tuhan (Yakobus 1:26). Ibadah yang murni adalah memberi pertolongan pada orang-orang yang susah atau yatim piatu dan pada janda-janda (Yakobus 1:27). Kita akan sempurna berakar dalam firman kalau apa yang kita alami, kita bagikan dan bersaksi kepada rekan-rekan di sekeliling kita. Bagikan firman Tuhan yang didapat setelah melakukan M1, M2 dan M3. Ketika kita melakukan 4M ini dengan konsisten, kita akan berjalan dalam perjanjian berkat Tuhan. Berjalan saja dengan penuh ketaatan dalam perjanjian Tuhan maka Tuhan akan memberkati hidup kita seutuhnya. Amin.