Berani Bersusah-susah Untuk Menjadi Orang Jujur
Bahan Persekutuan Doa Bulan Keluarga Tahun 2012, dikutip apa adanya dari Bahan MPHB Sinode GKJ di http://gkj.or.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=576
1. SAAT TEDUH
2. PUJIAN
KJ 396 YESUS SEGALA-GALANYA
1) Yesus segala-galanya, mentari hidupku.
Sehari-hari Dialah penopang yang teguh
Bila kususah berkesah
aku pergi kepada-Nya,
Sandaranku, penghiburku, Sobatku
2) Yesus segala-gala-Nya, Kawanku abadi,
setiap datang pada-Nya berkat-Nya diberi
Surya dan hujan berselang,hasil tanaman dan kembang,
semuanya karunia Sobatku.
3. DOA
4. PUJIAN
KJ 424 YESUS MENGINGINKAN DAKU
1) Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Refrein:
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
2) Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain.
Refrein:
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
5. PEMBACAAN AYAT ALKITAB: 1 Petrus 3:13-22
6. RENUNGAN
BERANI BERSUSAH-SUSAH UNTUK MENJADI ORANG JUJUR
Ibu-ibu, bapak-bapak, dan saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi oleh Tuhan Yesus.
Kita barangkali juga pernah mendengar kata orang: “Jujur itu tidak berlaku dalam dunia perdagangan, sebab kalau jujur untungnya sedikit. Kalau mau sedikit tidak jujur, kita bisa dapat untung besar…” Atau mendengar ceritera seorang anak yang terus-terusan berbohong kepada orang tuanya untuk bisa bermain game. Karena kalau tidak berbohong, ia sama sekali tidak akan boleh bermain. Benarkah demikian?
Seringkali yang membuat kita tidak jujur bukan karena kejujuran itu mengancam nyawa kita, melainkan karena kita menginginkan lebih dari yang seharusnya. Kita seringkali hanya ingin yang enak saja tanpa mau menerima yang tidak enak yang seharusnya menjadi bagian kita. Mentalitas mau enaknya tidak mau menerima susahnya semacam inilah yang menghambat hidup kita tidak berkembang menjadi baik. Orang yang mau menjadi baik harus mau bersusah-susah melatih diri hidup baik.
Bacaan Alkitab hari ini, menolong kita menemukan hubungan mau menjadi baik dengan kerelaan bersusah-susah untuk hidup baik. Yesus sebagai Anak Allah yang baik, rela bersusah-susah menanggung resikonya berbuat baik. “… Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah….” (1 Petrus 3:18). Dan dalam kitab Ibrani dikatakan: “…Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya…” (Ibrani 5:8).
Yesus tidak mencari penderitaan, juga tidak menyukai penderitaan, namun Ia tidak menolak penderitaan, kalau itu merupakan resiko yang harus ditanggung-Nya. Yesus tidak menolak penderitaan, Ia menerima resiko penderitaan dan memanfaatkan penderitaan itu sebagai sarana belajar taat kepada Bapa. Yesus rela digolongkan sebagai penjahat waktu Ia disalibkan bersama-sama dengan para penjahat, karena ketaatan-Nya kepada panggilan Bapa.
Orang yang mau hidup jujur, adalah orang yang mau bersusah-susah belajar jujur. Orang yang mau sukses menjadi orang jujur, juga adalah orang yang rela dianggap sok saleh, mau menentang arus, dan sebagainya. Kalau kita mau bisa naik sepeda, kita tidak bisa menolak resiko jatuh dari sepeda. Itulah sebabnya surat Petrus menasihati: “… Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat…” (1 Petrus 3:17). Amin.
7. DOA SYAFAAT
8. PUJIAN
KJ 54 TAK KITA MENYERAHKAN
1) Tak kita menyerahkan kepada musuhnya,
pelita yang bersinar di dalam dunia.
Tak boleh Firman Allah yang sungguh dan teguh,
Alkitab yang mulia, diambil seteru.
4) Di hati kami, Tuhan, Kautulis sabda-Mu,
supaya kami juga setia dan teguh.
Kendati gunung goyah, binasa dunia,
kekallah Firman Allah selama-lamanya.