Milikku untukMu Tuhan

Bacaan Alkitab : I Samuel 1 : 27, 28

1:27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. 1:28 Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.

Sudah sewajarnya buah hati adalah dambaan setiap insan dalam hidup berumah tangga. Demikian halnya terjadi pada pasangan suami istri Hana dan Elkana pada saat itu. Keduanya adalah anak-anak Tuhan yang setia dan taat beribadah. Mereka merindukan hadirnya seorang anak, namun Tuhan telah menutup kandungannya. Keadaan ini menjadi beban pergumulan tersendiri bagi Hana. Meski demikian karena kedekatannya pada Tuhan, maka ia selalu bawa pergumulannya itu pada setiap doa di hadapan Tuhan. Melalui perantara Imam Eli, hati hana makin dikuatkan dan Tuhan mendengar doa-doanya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dia berkenan membuka kandungannya, sehingga setahun kemudian Hana melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Samuel. Karunia indah yang diterima pasangan ini, disadari Hana sebagai jawaban atas doa-doanya, sungguh Tuhan itu baik. Setelah menyapih anaknya, dibawa anaknya kedalam rumah Tuhan di Silo. Hana ingin memenuhi nazar yang pernah disampaikan pada Tuhan dengan menyerahkan anak tersebut kepadaNya. Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari padaNya, maka akupun menyerahkannya kepada Tuhan, seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan. Demikian yang dilakukan Hana, milikku untukMu Tuhan.

Saudaraku bagaimana dengan kita? Apakah kita menyadari setiap berkat yang kita terima adalah pemberian Tuhan? harta benda, talenta dan bahkan kesehatan tubuh milik kita misalnya. Adakah kesediaan kita untuk mempersembahkan milik kita itu kepada Tuhan, seperti yang dilakukan ibu Hana. Ketika kita membuka diri dipimpin oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menolong, mendorong dan memampukan kita untuk bisa mempersembahkan apa yang menjadi milik kita, milikku untukMu Tuhan. Untuk mengakhiri tulisan ini renungkanlahsurat Paulus untuk jemaat di Roma, dan untuk kita juga.

Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1).

Tuhan memberkati. Amin.