Bijaksana Dalam Menentukan Pilihan

Renungan Minggu, 29 Juli 2012

Bacaan Alkitab :  I Raja-Raja 3 : 3-14

 

Setiap orang dalam menentukan keputusan diperhadapkan pada pilihan-pilihan dengan segala konsekuensi atas pilihannya. Ketika menentukan pilihan salah, bisa berakibat merugikan diri pribadi, pihak lain, bahkan bisa membawa kesengsaraan; fatal, bahkan jatuh kedalam dosa.

Disinilah arti pentingnya sebagai orang percaya bagaimana agar memperoleh hikmat/kebijaksanaan dalam menentukan pilihan. Bijaksana menurut Kamus Ilmiah Populer Indonesia mempunyai arti pandai mempergunakan akal pemikiran serta dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik; arif; selalu dengan nalar.

Menentukan pilihan yang bijaksana tidak atas dasar dorongan emosional / hawa nafsu semata melainkan dengan hati dan pemikiran dari aspek religius dan intelektual, dan tidak hanya dari akal budi manusia, tetapi mohon kepada Roh Kudus agar Allah turut bekerja memberikan hikmat/kebijaksanaan. Dengan cara terus menerus mendekatkan diri, menyelaraskan kehendak Allah dan bersumber atas firmanNya, Tuhan akan mengilhamkan hikmat pilihan yang diberkati dan diperkenan.

Salomo rajaIsraelpengganti Daud melalui mimpinya: Tuhan menawarkan apa yang diminta, Salomo tidak meminta kekayaan, umur panjang, ataupun nyawa musuhnya, tetapi mohon hikmat. Dengan ibadahnya yang taat dan kedekatannya dengan Tuhan maka Salomo diberikan hikmat/kebijaksanaan, sehingga dapat membedakan yang baik dan yang jahat dalam setiap keputusannya, dan tambahan berkatpun diberikan berupa kelimpahan kekayaan dan umur panjang.

Akhirnya marilah kita mohon tuntunan Roh Kudus untuk hidup bijaksana dalam keluarga, berelasi, bersekutu, beribadah dan berjemaat sehingga mendatangkan damai sejahtera.

Tuhan memberkati.