Aku telah melihat Tuhan

Renungan Minggu, 8 April 2011

Bacaan Kitab Suci : Yohanes 20 : 1-18

Nas : Yohanes 20:18

Apakan Anda pernah melihat Tuhan? Berbagai jawaban akan muncul dari pertanyaan ini, dari jawaban yang menyatakan Ya dengan dibumbui ceritera yang meyakinkan atau bahkan meragukan, sampai ada juga yang menyatakan Tidak, karena dia tidak pernah bisa melihat Tuhan. Namun ada yang mengatakan “Tuhan tidak dapat dicerna dengan otak. Cernalah dengan hati, perasaan dan iman”.

Kalau kita membaca Injil Yohanes 20:1-18, akan dapat kita dapatkan bahwa, orang pertama yang dijumpai Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah Maria. Maria bukan seorang tokoh yang menonjol dalam narasi Injil, namun Yesus menampakkan diri kepada Maria dahulu sebelum kepada pemimpin-pemimpin yang lebih terkenal antara murid-Nya. Selamanya demikian, Yesus menyatakan diri-Nya dan kasih-Nya khusus kepada mereka yang “paling hina”. Umat Allah yang khusus adalah mereka yang tidak terkenal — yaitu mereka yang, seperti Maria dalam kesusahannya, memelihara kasih yang tetap untuk Tuhan mereka.

Maria Magdalena mengatakan “Aku Telah Melihat Tuhan” kepada para murid-murid kesayangan Yesus Kristus, Maria Magdalena mengucapkan kata-kata tersebut dengan gembira.  Statemen Maria tersebut sebenarnya merupakan kesaksian tentang pengenalan dan kepercayaan Maria kepada Yesus yang bangkit. Tidak hanya sekedar itu, Maria juga mengajak kepada semua orang (termasuk kita) untuk mengenali  dan percaya kepada Yesus yang hidup. Pengalaman Maria melihat Tuhan tersebut mengajak kita untuk terus bergaul dengan Yesus dan percaya kepadaNya, sekalipun kita tidak melihat sedikitpun tanda-tanda lahiriah tentang kebangkitan Yesus.

 

Dalam konteks saat ini statemen Maria tersebut mengisyaratkan kepada kita agar tidak lari meninggalkan penderitaan yang tengah melanda hidup kita, kita diajak untuk rela menerima dan menjalani hidup dalam penderitaan ini bersama-sama dengan sesama yang miskin dan kelompok minoritas di negeri ini, dengan tetap percaya bahwa Yesus yang telah mati disalibkan, kini telah bangkit.