S E T I A
Renungan Minggu, 18 Desember 2011
Bacaan Kitab Suci : 1 Samuel 30 :6-10
Suatu kali terjadi peristiwa dimana Daud yang sedang mengejar musuhnya tetapi rupanya ada musuh yang lain yaitu Bangsa Amalek yang mengincar pemukiman tempat tinggal Daud dan rakyatnya. Bangsa Amalek membakar habis kota tempat tinggal Daud dan membawa semua perempuan dan anak – anak dari sana. Ketika Daud dan tentaranya kembali, mereka sangat terkejut dan bersedih. Daud merasa berat sekali beban yang dipikulnya bahkan tentaranya pun mulai menyalahkan dan memarahi Daud.
Rakyat yang bersama Daud berniat untuk melempari Daud dengan batu. Semuanya merasakan pedih hati yang mendalam karena masing – masing anaknya hilang. Dalam keadaan yang putus asa, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Daud belajar untuk tetap percaya dan mempertahankan imannya kepada Tuhan. Ketika orang lain putus asa dan bersedih, Daud percaya dan berharap kepada Tuhan sebab dia tahu bahwa semuanya ini terjadi atas sepengetahuan dan seijin Tuhan.
Sementara rakyatnya menjadi lemah dan putus asa, Daud tidak menjadi lemah dan putus asa, apa yang dilakukan Daud (dan juga kita) untuk menjawab persoalan yang berat ini ?
1. Berdoa. Di tengah pergumulan yang kita hadapi, mari datang kepada Tuhan dan menyerahkan segalanya kepada-Nya. Tuhan memberikan hal hal yang tidak terpikirkan atas jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi (Yeremia 33:3).
2. Daud lalu bertindak. Ketika Daud mendengar jawaban dari Tuhan, ia lalu bertindak sesuai dengan perintah-Nya. Daud percaya walaupun ia belum menemukan rakyat dan istrinya, ia beriman bahwa ia pasti akan mendapatkannya. Seringkali kita percaya kepada Tuhan tetapi kita tidak berani untuk bertindak.
3. Daud tidak putus asa. Banyak kali ketika kita sudah berdoa tetapi jawaban Tuhan belum juga datang sehingga membuat kita mulai putus asa. Ketika Daud mengetahui bahwa ada 200 tentaranya yang kelelahan dan tidak bisa ikut melanjutkan perjalanan, Daud tetap maju dan meneruskan perjalanannya sebab ia percaya bahwa Tuhan pasti menolongnya.
Pada akhirnya Daud memperoleh semua dari apa yang dia cari. Ia mendapatkan kembali rakyat dan istrinya. Tidak ada yang hilang dari mereka, dari hal yang kecil hingga yang besar, semuanya itu dibawanya kembali.
1 Samuel 30:6-10
30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. 30:7 Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: “Bawalah efod itu kepadaku.” Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. 30:8 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.” 30:9 Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang mau tinggal di belakang berhenti di sana, 30:10 maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana.