Menghidupi Identitas Keluarga Dengan Bersyukur
Renungan Minggu, 9 Oktober 2011
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
I Tesalonika 5 : 18
Keluarga terasa hidup dan bertumbuh bila di dalamnya cinta kasih terbina dengan baik. Namun untuk membina dan mewujudkan cinta kasih yang baik bukan persoalan yang mudah, karena persoalan-persoalan yang dihadapi oleh keluarga sering menjadi penghambat. Saling menyalahkan, saling menuntut dan tidak bisa menerima keadaan merupakan bagian penghambat untuk mewujudkan hidupnya identitas keluarga yang dibangun atas dasar cinta kasih. Dengan demikian keluarga kehilangan identitasnya.
Begitu pula dengan keluarga Kristen yang dibangun atas dasar cinta kasih dan hidup untuk menjawab anugerah Allah dengan penuh syukur, juga banyak menghadapi pergumulan. Identitasnya sebagai keluarga milik Allah yang harus senantiasa bersyukur menjadi redup bahkan tidak tampak. Keluarga kristen terlena dengan perjuangannya menghadapi hidup yang berat dan keras.
Melalui bacaan di atas Rasul Paulus mengingatkan kepada setiap orang yang hidup di dalam Kristus, termasuk keluarga Kristen, supaya mereka menunjukkan dan menghidupkan diri dan keluarganya dengan senantiasa bersyukur dalam segala hal. Dalam segala keadaan dan keterbatasan sekalipun keluarga milik Kristus harus mampu tetap bersyukur, karena hidup bersyukur merupakan tanda atau identitas diri bagi keluarga orang yang percaya kepada Kristus, serta bersyukur adalah hal yang dikehendaki Kristus bagi setiap orang percaya.
Sudahkah diri dan keluarga kita menjadi keluarga yang bersyukur? Marilah kita hidupkan dan kita tunjukkan identitas keluarga kita sebagai keluarga milik Kristus dengan senantiasa bersyukur.
Tuhan memberkati.