Takut Akan Tuhan

Renungan Minggu, 3 Juli 2011

Bacaan Kitab Suci : Ulangan 6 : 1-3

Takut akan Tuhan memiliki pemahaman yang cukup dalam dan juga sangat luas implikasinya. Tidak hanya itu, takut akan Tuhan juga menjanjikan suatu jaminan hidup yang membahagiakan (damai sejahtera).

Ketika Musa mengingatkan umat Allah (Israel) supaya seumur hidup mereka takut akan Tuhan, hal itu bukan sekedar memberi pengertian, dogma atau etika saja, tetapi menyangkut gaya hidup yang harus dimiliki demi kelangsungan hidup atau masa depan umat Israel, baik orang tua maupun anak-anak.

Takut akan Tuhan menjadi hal utama bagi setiap orang, baik tua maupun muda manakala mereka mengharapkan hidup damai sejahtera. Dari ayat-ayat tersebut kita dapat memahami bagaimana wujud takut akan Tuhan dan buah atau hasil dari takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan pertama-tama perlu dipahami secara kognitif (mengerti secara logis/pengetahuan).

Ketika Musa mengatakan “inilah perintah …” (ayat 1) ingin mengingatkan dan mengajarkan tentang kehendak Tuhan secara kognitif, yaitu perintah Tuhan yang harus dimengerti berdasar nalar dan sekaligus dihayati dan diyakini (affektif). Tetapi tidak berhenti disitu. Perintah itu harus dilakukan sebagai wujud penghayatan dan penghormatannya kepada Tuhan, (aspek psikomotoris). Takut akan Tuhan berarti menghormati Tuhan dengan cara mengerti, menghayati dan melakukan perintahNya. Pola hidup atau gaya hidup takut akan Tuhan semacam itulah yang memberikan jaminan kepastian hidup damai sejahtera.

Semua orang mendambakan hidup damai sejahtera baik sekarang maupun besok (termasuk kita orang percaya). Apa yang dilakukan banyak orang untuk meraih hidup damai sejahtera?

Sebagai orang tua yang mengharapkan anak-anaknya hidup damai sejahtera dimasa mendatang apa yang sudah diberikan kepada mereka? Sekolah favorit? Jurusan atau bidang study yang menjanjikan dimasa depan? Itu semua baik, tapi sudahkah kita memperlengkapi mereka dengan takut akan Tuhan?

Sudahkah pengertian-pengertian takut akan Tuhan kita tanamkan dalam hidup mereka?

Sudahkah pengertian-pengertian takut akan Tuhan kita latihkan dalam dalam hidup mereka?

Bila kita berharap masyarakat hidup dalam damai sejahtera dimasa yang akan datang, mulai saat ini gaya hidup takut akan Tuhan kita tanamkan kepada anak-anak kita. Tuhan memberkati.

Ulangan 6:1-3

Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama
6:1 “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, 6:2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. 6:3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Ulangan 6:1-3Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama6:1 “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, 6:2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. 6:3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.