Hidup Penuh Syukur Sebagai Tanda Kelimpahan Oleh Roh Kudus
Renungan Minggu, 26 Juni 2011
Bacaan Kitab Suci : I Timotius 1 : 12-17
Dari tema dan bacaan diatas ada 3 hal yang perlu kita hayati dan renungkan :
- Mengapa kita harus bersyukur?
- Kapan kita harus bersyukur?
- Apa wujud syukur itu?
> Karena memang dikehendaki Tuhan
Mengucap syukurlah dalam segala hal… (I Tesalonika 5 : 18)
> Karena kewajiban
Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah… (II Tesalonika 1 : 3)
> Karena kita telah diselamatkan (I Timotius 1 : 15)
Merupakan hal yang wajar apabila seseorang mengucap syukur dalam kondisi dan situasi yang serba ada/kecukupan (diberkati), tetapi manakala diperhadapkan pada kondisi yang sebaliknya (serba kekurangan, sakit, susah) apakah masih mampu mengucap syukur?
Sebagai orang percaya/Kristen seperti yang dinasehatkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika berlaku juga untuk kita, ”Mengucap syukurlah dalam segala hal…”, dalam segala hal mengandung arti tidak tergantung dari kondisi/situasi dan waktu (tidak dibatasi oleh keadaan/waktu), tetapi bersifat universal, jadi Tuhan menghendaki kepada kita (orang percaya) agar selalu mengucap syukur walau bagaimanapun keberadaan kita dan ini dapat terjadi/terlaksana jika dan hanya kita dipenuhi oleh Roh Kudus.
Wujud syukur tidak hanya berupa harta benda dan talenta yang kita miliki saja, tetapi segenap perbuatan baik untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan segala yang kita lakukan dalam nama Tuhan Yesus bukan untuk diri kita sendiri. (Kolose 3 : 17).
Sudahkah hidup kita penuh syukur sebagai tanda kelimpahan oleh Roh Kudus?
Sejauh mana kita sudah melakukannya?
A m i n.