Menjadi Batu Hidup
Renungan Minggu, 22 Mei 2011
Bacaan Kitab Suci : I Petrus 2 : 1-10
Nats : I Petrus 2 : 5
Nyanyian : Kidung Jemaat 252 “Batu Penjuru Greja”
Untuk membuat bangunan supaya kuat, kokoh dan tahan goncangan perlu fondasi yang kuat pula, sebab fondasi menjadi penyangga utama sebuah bangunan. Makin kokoh fondasinya maka makin kokoh pula bangunan tersebut.
Dalam kehidupan kerohanian, tumbuh dan tidaknya iman seseorang tergantung pada dasar/fondasi iman orang tersebut. Ketika iman seseorang dibangun diatas pemahaman yang sempit tentang kebenaran firman Tuhan, maka dengan sendirinya iman tersebut akan mudah lapuk dan hancur dimakan waktu. Pemahaman sempit dimaksud adalah memandang bahwa mengikut Tuhan akan selalu mengalami kelimpahan berkat materi tanpa adanya sebuah proses atau perjuangan. Pemahaman seperti itu sangatlah sempit dan akan melahirkan iman yang lemah. Mengikut Tuhan tidak senantiasa mengalami kehidupan yang serba menyenangkan, ada kalanya kita mengalami pergumulan dan kesulitan. Seperti Yesus menerima mahkota kemuliaan bukan secara cuma-cuma, tetapi didapat dengan jerih payah yang sangat melelahkan, berbagai penderitaan, aniaya dan sengsara harus dijalani dan berakhir pada penyaliban. Keyakinan hati yang teguh Yesus akan semua penggenapan rencana Allah menjadi dasar/fondasi yang kuat, sehingga Yesus mampu melewati semua tahapan kehidupan yang baik dan akhirnya memperoleh mahkota kemuliaan.
Dalam ayat 4 dikatakan : Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Kemudian diteruskan pada ayat selanjutnya : Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, hal ini dimaksudkan supaya kita dapat melakukan teladan Yesus yang mampu bertahan melewati semua tahapan kehidupan dengan baik, karena punya dasar/fondasi yang kuat, yaitu keyakinan Yesus akan semua penggenapan rencana Allah Bapa di surga.
Untuk itu penting bagi kita menjaga kahidupan kita, sikap hati kita, yaitu sikap hati yang bersih dari noda dosa dan memiliki keyakinan akan semua janji Tuhan dalam firmanNya adalah dasar/fondasi yang kuat untuk membangun iman kita. Amin.
1 Petrus 2:1-10
Yesus Kristus batu penjuru
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” 2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” 2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.